Lihat ke Halaman Asli

[Gombal] Untukmu yang Disana

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nomor peserta : 166 (kolabs Agoes Permana + Elsa Mardianita)

Agoes Permana :

Di musim penghujan ini, gigil telah memaksa ingatanku untuk mengkhawatirkan keadaanmu
Nadiku pun denyutnya kian melemah menanti angin membawa kabar tentangmu,tentang senyummu, tentang jelitanya parasmu,apakah kau baik-baik saja disana,di kotamu?

Tahukah Sayang,setiap jendela kamar-kamar hendak ku tutup, dingin yang kurang santun selalu lebih dulu menyerobot masuk menjenguk dadaku yang menganga,yang belum terjahit oleh Rindu.

Dan di musim penghujan inipula aku ingin meminjam kehangatan selimut,kehangatan perapian tungku,dan kehangatan lilin-lilin untuk ku kirimkan ke kotamu.agar cintaku yang telah ku simpan didadamu tetap stabil kehangatanya.

***

Elsa mardianaita :

Duhai Kekasih, runcing kaki-kaki hujan yang turun belomba-lomba membasahi tanah, percikannya seakan memaksa ruang rinduku kembali ternganga,

tahukah kau siapakah yang selalu menggetarkan sanubari rinduku? itu kamu sayang!
Andai gemerlap ribuan bintang mampu berkumpul menjadi satu, itu takkan mampu menggantikan terang sorot matamu, manisnya senyummu, dan binarnya hatimu.

Bagiku kau adalah pria terindah yang pernah kujumpa dibelantara jagat raya ini.
Kiriman rindumu bersama angin dan hujan yang turun di bulan ini, senantiasa akan kujaga dan akan selalu kusirami agar selalu merekah meski kemarau kan tiba.

Ijinkan aku menjadi penghangat tungku dalam gigil cintamu, dan satu-satunya bidadari penunggu hatimu :)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline