[caption id="attachment_173093" align="aligncenter" width="500" caption="ilustrasi/admin(shutterstock.com)"][/caption] Pernah membeli produk dengan garansi seumur hidup (lifetime warranty)? entah itu produk berbahan plastik, flashdish, lampu hemat energi atau juga produk-produk lain. Apa yang terbersit dibenak anda ketika membeli produk bergaransi seumur hidup? apakah produk yang akan anda beli terjamin akan terus diganti atau diperbaiki jika mengalami kerusakan sepanjang hidup anda ( tentu saja penggantian sesuai sarat yang ditentukan produsen), atau produk tersebut berkualitas tinggi sehingga produsen menjamin dengan memberi garansi seumur hidup? Kita perlu mencermati apa itu lifetime warranty, sehingga kita tidak terjebak dengan trik pemasaran produk yang bisa-bisa membuat kita kecewa karena merasa tertipu, dan menganggap lifetime warranty hanyalah akal-akalan produsen untuk memasarkan produknya, karena kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Seperti apa yang pernah saya alami, membeli produk alat penyaring air sistem osmosis, seperti water puryfier, buatan Korea dengan harga 3.600.000 rupiah empat tahun lalu dengan garansi seumur hidup, awalnya saya tidak berniat membelinya karena menurut saya mahal, tapi kemudian terayu dengan barang buatan luar negeri yang menurut distributornya adalah produk dengan sistem baru berkualitas tinggi, apalagi mereka menjamin akan mengganti setiap ada kerusakan komponen pada produk tersebut karena bergaransi seumur hidup. Dan kekecewaan pun datang, dua hari lalu, bahan keramic penyaringnya tidak berfungsi, saya menelfon pihak distributor produk tersebut, dan ternyata nomor tidak dipakai, kemudian kami mendatangi kantor pemasarannya, telah berubah menjadi toko mebel, ternyata tempat distributor yang merupakan kantor cabang produk itu masa sewanya telah habis, saya pun mencari tahu apakah ada distributor lain yang masih menerima penggantian produk yang sama, ternyata tidak ada, karena produk tersebut ternyata tidak diproduksi lagi, dan imbasnya, barang yang tadinya bergaransi seumur hidup itu jadi mangkrak seumur hidup, karena tidak ada komponen yang sama sebagai penganti. Pengalaman itu membuat saya mempertanyakan, apakah garansi yang diberikan produsen, tidak ada pertanggungjawabannya, seperti undang-undang perlindungan konsumen yang mengatur mengenai pemberian garansi dan sanksi bagi produsen yang berkilah dari pemberian garansinya, sehingga produsen tidak begitu gampangnya memberikan garansi seumur hidup yang ternyata merugikan konsumen. Mungkin, jika produk tidak berharga tinggi, konsumen masih bisa menahan diri untuk tidak mendesak penggantian jika terjadi kerusakan, tapi, kalau produk tersebut dirasa mahal, pasti ada kekecewaan dari pihak konsumen, apalagi klaim kualitas produk tidak sesuai, dan harganya berselisih jauh dengan produk yang bergenre sama dipasaran. Sebelumnya, saya memang mengenal produl lifetime warranty yang memang menjalankan prosedur garansinya sesuai sarat yang diberikan, yaitu produk wadah plastik (merk terkenal). Dan produsen produk ini dipastikan mengganti barang yang rusak dari konsumen, karena saya juga pernah membeli dan mengklaim kerusakan pada tutup wadah, dan segera diganti, jadi sebenarnya saya merasa nyaman dengan produk garansi seumur hidup. Tapi kemudian yang terjadi, banyak produsen nakal yang mencoba memberi garansi seumur hidup hanya semata agar produknya laku, dan pembeli menjadi tergiur membeli karena ada embel-embel garansi seumur hidup, tapi kemudian menghilang alias produk tidak diproduksi lagi. Dari pengalaman ini, menjadi pembelajaran bagi kita agar bijak memaknai apa itu garansi seumur hidup, bahwa garansi seumur hidup hanyalah merupakan masa hidup produk atau selama produk diproduksi, jadi tidak menjamin bahwa produk akan terjamin bakal diganti selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H