Lihat ke Halaman Asli

Hari-hariku Adalah Hari Ibu

Diperbarui: 23 Mei 2019   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : unsplash.com/@arstyy

"Tuk..Tukk...Tukk...Tukk...Tukkkkk  Aku sudah hapal betul irama ketukan pintu siapa itu, ketukan pintu ibu. Segera disusul dengan kalimat  "Elsaaa Bangunnnn sudah jam setengah delapan". Kalau sudah mendengar ibu teriak "Sudah jam setengah delapan" tidurku makin nyenyak . Karena setengah delapan itu artinya masih jam lima subuh.

***

Sering aku entah mau berpergian kemana, kalang kabut mencari baju. Bertanya kepada ibu artinya mencari penyakit "Buu baju aku yang itu kemana, kok gak ada? Aku gak ada baju lagi"  di dapur ibu langsung menjawab dengan sedikit teriakan " Kalau gak ada bajuuu, pakai Karung Goni, karungnya ada dibelakang rumah"!. Kalian tahu Karung Goni? Karung yang biasa dipakai untuk menyimpan padi!!

***

Dari kecil saya sudah lihai main Kartu Remi, saya lupa dari mana saya dapat toturialnya. Yang jelas anak-anak tetangga, teman-teman sebaya saya pandai main Kartu Remi. Hari minggu pagi, saya lupa waktu dari jam delapan pagi saya dan teman-teman sudah start main kartu Remi. Jam Sembilan pagi ibu menghamipiri saya di beranda  rumah teman tempat kami bermain Kartu Remi.Kami sedang serius main Kartu Remi di beranda,ibu saya sudah dibelakang "Sa balik dulu, mandi, habis itu makan", "Iya bu sebentar lagi, nanti saya pulang" Jawab saya dengan yakin. 

Nyatanya sudah tiga kali ibu bolak-balik saya belum bisa beranjak dari  Kartu Remi itu. Ke empat kalinya ibu membawa satu ikat Sapu  Lidi "Sa ibumu bawa Sapu Lidi " mendengar kata Sapu Lidi reflek langsung saya berdiri, kulepaskan Kartu Remi, pakai sandal lalu berlari pulang!.

****

Sudah menjadi kebiasaan ibu ketika ia pulang kerja langsung mencari saya. Kalau saya tidak ada dirumah jadilah dia pergi ke tempat bermain , kerumah-rumah teman saya . Dia pergi masih mengenakan pakaian kerjanya, masih dengan muka lelahnya . Setelah bertemu entah saya sedang main Kelereng, main Bola Kasti, Lompat Tali ibu langsung bilang "Sa pulang dulu yuk". Ketika ibu sudah bilang begitu saya mengekor mengikuti ia berjalan. Dalam hati ngedumel  "Kenapa sih ibu ganggu? Saya kan sedang asyik bermain. "Kenapa pulang kerja kotor-kotor begitu langsung cari saya?, kan bisa mandi dulu kek, ngopi dulu kek". Dasar ibu !

****

Dulu, sewaktu saya di nyatakan lulus dalam sebuah tes masuk Sekolah Menengah Pertama (SMA). Maka ketika tanggal Daftar Ulang saya dan teman saya sedari rumah sudah buat janji. Kami berjanji sehabis Daftar Ulang, kami akan jalan-jalan di acara pameran dalam rangka ulang tahun kota tempat saya tinggal . Tidak SD, SMP kalau sudah main, jalan-jalan, saya langganan lupa waktu!. Angkot menurunkan saya di depan gang rumah sepuluh menit lagi adzan magrib berkumandang. Di pintu rumah ibu sudah berdiri, mukanya jelas gusar. Saya tahu ibu sedang murka, maka saya tidak berani menatap mukanya. Terpaksa saya melepaskan sepatu dengan menundukan kepala. Belum sepatu saya lepas semua, rambut saya sudah dijambak !

****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline