Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Ayah Ibu

Diperbarui: 22 Oktober 2018   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : unsplash.com/@neonbrand

Ayah Ibu anakmu bukanlah orang yang pandai 

Ayah Ibu anakmu tidak bisa mempersembahkan sederet prestasi atau piala-piala tinggi

Ayah Ibu anakmu tidak bisa membuatmu dipanggil kedepan bila bagi lapor telah tiba

Padahal aku pernah membayangkan engkau dengan bangga maju sambil di iringi tepuk tangan  gegap gempita para orang tua teman sekolahku

Ayah Ibu anakmu tidaklah mampu menunduduk kanmu di kursi pertama ketika wisuda

Ayah Ibu anakmu tahu engkau terlalu sering membanggakanku didepan tetangga dan sanak saudara hanya karena sudah tamat kuliah

Ayah Ibu ketika ditanah rantau  aku tahu doa-doa mu menjaga setiap langkahku

Ayah Ibu aku malu, malu dengan semangat kalian yang masih menggebu sedangkan aku tertunduk lesu menghadapi zamanku

Ayah Ibu kalian tidak pernah putus asa memberikan kata-kata pemompa semangat  pantang menyerah sementara aku buta bahwa kalian tidak lagi muda

Ayah Ibu  kalian memberiku tempat berteduh dari marabahaya dunia  tapi diriku belum bisa membuat kalian bernapas lega menjelang usia senja

Ayah Ibu cinta kalian untuku tumpah ruah bak air bah tapi mulutku tidak pernah mengucapkan sayang ataupun cinta yang ada hanya kata batah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline