Ayah Ibu anakmu bukanlah orang yang pandai
Ayah Ibu anakmu tidak bisa mempersembahkan sederet prestasi atau piala-piala tinggi
Ayah Ibu anakmu tidak bisa membuatmu dipanggil kedepan bila bagi lapor telah tiba
Padahal aku pernah membayangkan engkau dengan bangga maju sambil di iringi tepuk tangan gegap gempita para orang tua teman sekolahku
Ayah Ibu anakmu tidaklah mampu menunduduk kanmu di kursi pertama ketika wisuda
Ayah Ibu anakmu tahu engkau terlalu sering membanggakanku didepan tetangga dan sanak saudara hanya karena sudah tamat kuliah
Ayah Ibu ketika ditanah rantau aku tahu doa-doa mu menjaga setiap langkahku
Ayah Ibu aku malu, malu dengan semangat kalian yang masih menggebu sedangkan aku tertunduk lesu menghadapi zamanku
Ayah Ibu kalian tidak pernah putus asa memberikan kata-kata pemompa semangat pantang menyerah sementara aku buta bahwa kalian tidak lagi muda
Ayah Ibu kalian memberiku tempat berteduh dari marabahaya dunia tapi diriku belum bisa membuat kalian bernapas lega menjelang usia senja
Ayah Ibu cinta kalian untuku tumpah ruah bak air bah tapi mulutku tidak pernah mengucapkan sayang ataupun cinta yang ada hanya kata batah