Lihat ke Halaman Asli

Elsa Yasinta

Jalani, nikmati, dan syukuri

Cara Pandang Sebagian Pelajar terhadap Matematika

Diperbarui: 31 Desember 2022   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd. (Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Unissula)

Elsa Yasinta (Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP Unissula)

Di Indonesia, sebagian besar pelajar baik dari jenjang SD, SMP, SMA maupun jenjang lainnya beranggapan bahwa matematika itu sulit. Tak sedikit dari mereka menganggap bahwa matematika merupakan ilmu yang rumit sehingga sulit untuk dipelajari, membuat kepala pusing, dan membosankan. Hal ini dikarenakan matematika merupakan pelajaran yang materinya bersifat abstrak. Keabstrakan matematika berasal dari objek dasarnya yang abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan prinsip. 

Ciri Keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari, dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik dengan pelajaran matematika sehingga menyebabkan mereka menganggap bahwa matematika itu sulit. Selain itu, matematika juga dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena mereka menganggap bahwa matematika itu selalu melibatkan angka, rumus, dan perhitungan. Mereka juga bisa jadi tidak akan berniat untuk mempelajarinya, kecuali untuk kebutuhan materi. 

Pemikiran awal yang demikian jelas mempengaruhi penguasaan matematika, karena pada diri mereka sudah ada kekhawatiran tidak dapat memahami matematika dan adanya rasa malas. Mereka sudah tidak tertarik dengan matematika sebelum mereka mencobanya.

Adapun faktor lain yang mempengaruhi cara pandang sebagian pelajar bahwa matematika itu sulit adalah sebagai berikut:

a. Guru yang menyeramkan/ Guru Killer. 

Tak sedikit pelajar takut terhadap pelajaran matematika karena faktor guru matematikanya yang sikap dan penampilannya terlihat galak. Hal tersebut dapat terlihat ketika guru menunjuk siswa secara acak untuk mengerjakan soal di depan dan memberikan hukuman ketika siswa tidak bisa memahami materi serta tidak mengerjakan tugas. Hal tersebut yang menjadikan siswa kemudian merasa tertekan sehingga menyebabkan mereka tidak menyukai matematika dan kesulitan untuk dapat memahami materi matematika. Hal tersebut yang menimbulkan adanya persepsi dalam diri mereka bahwa matematika itu sulit.

b. Kurangnya penguasaan materi seorang guru. 

Terkadang pengajar/ guru masih kurang menguasai materi yang disampaikan kepada siswa/pelajar sehingga penjelasan yang disampaikan sulit untuk ditangkap serta dipahami oleh siswa dengan jelas.

c. Metode pembelajaran yang kurang menyenangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline