Dairi adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Utara. Dairi mempunyai banyak sekali potensi yang bisa kembangkan mulai dari segi keindahan bukit siastaratas, puncak si diangkat, aek sipauluk hosa lokasi, pantai silalahi, rumah adat pakpak, dan salah satu wisata yang menarik di Kabupaten Dairi ini adalah Taman Wisata Iman Sitinjo atau sering disebut TWI. TWI ini berasal di kawasan Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi Sumatra Utara. Untuk menuju Taman Wisata Iman ini tidaklah dekat dari kampung saya desa Kepada, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi. Walaupun masih satu kabupaten butuh waktu lebih kurang 3 jam menuju tempat wisata tersebut. Terlebih jalanan di kampung saya dan beberapa desa yang lmai lewati jalannya masih rusak. Saya dan teman-teman menggunakan motor untuk ke wisata tersebut agar lebih menikmati perjalanan dan merasakan dinginnya Sidikalang. Setelah melewati beberapa desa mulai dari Desa Kempawa sampai Desa Kuta mbaru jalan sudah bagus dan mulus.Dari Desa Kuta Mbaru sampai di Tigalingga yang terletak di Dusun Sumbul Karo, Desa Paling Jaya Sumbul, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, kami berhenti sebentar untuk istrahat. Sambil istrahat mami menikmati durian dulu karna tempat ini juga merupakan surganya bagi lara penikmat durian. Buah durian yang dihasilkan memiliki rasa yang manis, daging duriannya yang tebal, serta bijinya berukuran kecil. Setelah beristirahat dan menikmati durian kami melanjutkan perjalanan kami. Di dalam perjalanan kami juga tidak lupa mengabadikan keindahan alam. Sampai di Sidikalang kawasan Sitinjo, kami langsung masuk ke Taman Wisata Iman Sitinjo. Sebelum kami masuk kami membeli tiket dulu. Untuk anak-anak harga tiket 5 ribu dan 10 ribu untuk orang dewasa. Tamn ini sangat luas dan dibangun di atas lahan seluas 30 ribu hektar dan menjadi potret kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Di dalam Taman kita akan melihat bangunan 6 rumah ibadah dari masing-masing baru yang ada di Indonesia. Spot menarik di dalam TWI tersebut yaitu masjid dan juga simbol Islam lainnya, bahtera Nabi Nuh, gereja, miniatur salib Golgota yang cukup tinggi, Taman Firdaus, perjalanan salib, vihara saddhavana dan pura umat hindu, dan pastinya gerai souvenir yang bisa jadi buah tangan untuk pulang. Setelah puas mengelilingi TWI dan mengabadikan kenangan wisata tersebut kami pun pisang kembali ke Desa Kempawa. Sekali lagi kami menikmati pemandangan yang begitu indah di sepanjang perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H