Lihat ke Halaman Asli

Doa Putih Bunda Menjelang Hari Natal

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jauh di pinggiran kota Jakarta, tinggallah  seorang Bunda dengan anak lelakinya, di rumah petak kontrakannya, menitikkan air mata, di penghujung Hari Ibu dan menjelang Hari Natal, melihat isi dompetnya tinggal 15ribu rupiah, sedangkan beras di dapurnya sudah habis, bertanya akan makan apakah hari esok?

Jauh di tengah kota, dimana kemeriah Natal sudah terasa, ada pohon-pohon Natal yang indah dan megah di Mall-Mall, di kantor dan dirumah-rumah umat Kristiani. Namun tidak ada pohon Natal di sudut rumah Sang Bunda, untuk membeli hiasannya saja dia tak mampu.

Jauh-jauh hari para ibu-ibu sudah menyiapkan hidangan dan kue Natal di meja. Namun toples kuenya masih kosong dan terasa perih ketika sang anak bertanya, " tidakkah bunda membuat kue kering seperti biasanya?"

Jauh di lubuk hatinya, sang bunda berdoa,  "Ya Tuhan aku hanya meminta damai Natal di hatiku, jangan biarkan Natal ini berlalu dengan kesedihan."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline