Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Wanita Simpanan Ayahku

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lebih 20 tahun almarhum ayahandaku tercinta meninggal dunia, seorang wanita yang mengaku pernah menjadi istri simpanan ayahku menghubungiku. Perempuan itu pertama kali menghubungiku lewat Facebook dengan meminta no HPku. Setelah itu dia memberitahu bahwa dia pernah menikah dengan almarhum ayahku dan meminta untuk saya dan adik-adik saya, mengakui anaknya sebagai adik kami.

Dunia terasa runtuh dan dadaku sesak rasanya. Setelah anaknya berusia 30 tahun, tiba-tiba wanita itu menghubungiku. Woww??? Kemana kamu selama ini?

Ibu mana yang tidak menyayangi anaknya? Semua ibu menyayangi dan melindungi anaknya termasuk istri simpanan ayahku. Dia ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi pertanyaannya ADIL kah itu bagi kami anak-anak sah ayahku?

Dulu selama bertahun-bertahun kehidupan keluarga kami seperti neraka akibat pertengkaran ayah dan ibuku. Malam-malam kami diwarnai rasa kaget yang selalu membuat jantungku berdegub kencang akibat suara teriakan ibuku. Dan rasa kaget itu tetap selalu kurasakan apabila aku tidur dan mendengar suara keras, dengan jantung yang selalu berdebar-debar dan telah berpuluh-puluh tahun tidak bisa hilang. Belum lagi warisan pertengkaran itu menjadikan emosi kami anak-anak ibuku sering meletup-meletup akibat bayangan emosional mereka.

Wanita itu sudah merenggut kasih sayang ayah kami dari istri dan anak sahnya. Wanita itu sudah bersenang-senang di atas perderitaan ibuku, wanita yang melahirkan 6 anak dari suaminya notabene ayahku. Wanita itu sedikitnya sudah merusak jiwa polos kami sebagai anak dengan rasa takut, amarah dan kebencian yang terpendam akan situasi yang tidak bisa kami elakkan. Dan sekarang wanita itu menuntut pengakuan dari kami agar mengakui anaknya menjadi saudara kami???

ADILKAH itu bagi kami?

Kenapa wanita-wanita simpanan yang punya anak hasil selingkuhan dari seorang lelaki, ketika sedang bersenang-senang menghabiskan uang lelaki itu diam-diam saja, tapi setelah itu berteriak-teriak minta pengakuan atas anak HARAMnya?

Kemana hati nuranimu wahai perempuan simpanan? Ketika kau disetubuhi pria dari ayah dan istri orang lain?

Kau tidak lebih cantik dari ibuku dan kau pasti tidak lebih baik dari ibuku, tapi kenapa ayahku menjadi lelaki tolol???

Kemana pikiranmu perempuan simpanan? Ketika kau melahirkan anak HARAMmu?

Tidakkah kau berpikir sejarah kehidupan anakmu?? Anakmu yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang bapaknya yang seutuhnya? Karena bapaknya adalah bapak orang lain?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline