Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Undip Desa Pododadi Memberikan Penyuluhan Terkait Pembuatan Bio-Pestisida dari Limbah Kulit Durian

Diperbarui: 15 Februari 2024   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Pekalongan (23/01/2024). Biopestisida adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan yang berpotesi digunakan untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Biopestisida (pestisida alami/pestisida hayati) merupakan pestisida ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia. Biopestisida ialah agen biologi atau produk-produk alam yang digunakan untuk mengontrol hama pada tanaman, yaitu sebagai antimikroba, antioksidan, antivirus, dan antijamur. Selain ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh, biopestisida juga efektif, murah dan dapat dibuat dari bahan-bahan alam di sekitar rumah.

Mahasiswa KKN UNDIP membuat produk biopestisida serta memberikan edukasi terkait pembuatan dan manfaat dari biopestisida sebagai pengganti pestisida kimia. Edukasi tersebut bertempat di kebun durian di Dukuh Sicowet. Dukuh Sicowet sendiri merupakan sentra perkebunan durian di Desa Pododadi. Sasaran dari penyuluhan yang dilakukan adalah para petani durian. Mahasiswa KKN Undip membuat biopestisida dengan memanfaatkan limbah kulit durian yang berserakan dan terbuang sia-sia. Dengan memadukannya dengan bahan-bahan lainnya seperti bawang putih, daun sirsak, dan garam. Kulit durian dan bawang putih diketahui mengandung minyak atsiri yang mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan polifenol. Zat tersebut bersifat racun terhadap hama dan nyamuk sehingga dapat dimanfaatkan menjadi pestisida nabati yang ramah lingkungan. Sementara, daun sirsak mengandung senyawa acetoginin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin yang memiliki keistimewaan sebagai anti feedent sehingga serangga hama tidak lagi ingin melahap bagian tanaman yang disukainya.

Pembuatan biopestisida ramah lingkungan ini telah diuji coba terhadap salah satu serangga pengganggu tanaman, yaitu ulat grayak. Dalam percobaannya, pestisida alami ini berhasil mematikan ulat grayak yang ada pada tumbuhan. Hal ini dinilai sangat membantu petani dalam bercocok tanam. Selain berdampak positif terhadap kebersihan lingkungan, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga bermanfaat untuk memberdayakan masyarakat menjadi mandiri melalui keterampilan inovatif pembuatan biopestisida ramah lingkungan dari limbah durian.

Dokumen Pribadi

Proses pembuatan biopestisida ini memakan waktu selama beberapa hari dimana didalam proses pembuatanya ada beberapa tahapan yaitu:

  • Rebus kulit durian secukupnya selama 1 jam, lalu potong menjadi kecil. Keringkan kulit durian hingga kecoklatan.
  • Haluskan dan tambahkan sedikit air hingga dapat diambil ekstranya.
  • Haluskan 1 kg bawang putih dan tambahkan air secukupnya hingga dapat diambil ekstranya.
  • Haluskan daun sirsak dan tambahkan air secukupnya hingga dapat diambil ekstranya.
  • Larutkan 1 kg garam dalam 2 liter air kemudian campur semua komponen yang disiapkan tadi, aduk hingga merata.
  • Lalu saring hingga mendapatkan ekstrak Bio-Pestisida, kemudian tutup dan ikat ekstrak Bio-Pestisida terebut dengan serbet.
  • Setelah ditutup, diamkan selama 3-4 hari untuk difermentasi.
  • Bio-Pestisida siap digunakan.

Cara pengaplikasian biopestisida ini adalah dengan langsung menyemprotkan ke tanaman yang terkena hama tanpa perlu dicampurkan dengan air ataupun larutan lainnya. Edukasi terkait pembuatan biopestisida ini diharapkan mampu membantu para petani untuk mengatasi masalah hama sembari memperhatikan lingkungan dengan menggunakan pestisida yang berbahan alami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline