"Menulislah, maka engkau akan dikenang"
Suryan Masrin
Berbagai macam trik dan tips dalam menulis acap kali menjadi pembahasan yang diberikan oleh para penulis senior guna memberikan kemudahan dalam dunia kepenulisan, terkhusus bagi pemula yang mulai berkenalan dengan dunia tulis menulis.
Ini bukan lagi barang baru di dunia kepenulisan. Para penulis hanya mencoba berbagi pengalaman menulis yang telah menjadi passion-nya. Berharap, pengalaman tersebut dapat memotivasi para penulis atau yang tertarik dengan dunia kepenulisan.
Nah, kali ini saya juga ingin membagikan 'rumus menulis', tapi bukan dari pengalaman pribadi saya, melainkan pengalaman dari penulis buku best seller "Man Jadda Wajada, Ketika Sukses Berawal dari Pesantren, UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari, dan beberapa buku lainnya". Dalam momen Belajar Menulis Daring bersama Om Jay dan PGRI via whatapps grup, Senin (20/07/2020).
Beliau adalah Akbar Zainudin, seorang pengajar dan trainer. Terkadang beliau mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. Materi yang dikuasai berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup.
Salah satu titik penting yang melejitkan perubahan beliau pada saat menulis buku yang pertama, "Man Jadda Wajada". Dari situ beliau mulai bergerak lebih jauh mengembangkan Man Jadda Wajada menjadi buku dan materi pelatihan. Dari Man Jadda Wajada-lah akhirnya yang membuat beliau bisa berkeliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu provinsi yang belum adalah Papua.
Mengapa mesti menulis?
1. Tidak ada kegiatan yang langsung berkaitan dengan kemampuan mempertahankan otak kita selain membaca dan menulis.
2. Menulis adalah tentang kebahagiaan. Kalau kita tumpahkan semuanya dalam tulisan, indah sekali hidup ini.
3. Menulis buku itu warisan terbaik kita. Di situ kita bisa cerita apa saja. Harapan kita, "unek-unek" perasaan kita. Bebas saja menulisnya.