Hari ini aku pulang tak seperti biasanya. Aku pulang lebih awal ketimbang hari kemarin hari yang menurutku menjadi spesial karena bisa membuat sebuah karya. Namun hari ini juga akan menjadi hari yang lebih spesial titik-titik pasang nya hari ini aku akan pulang ke peraduan ku kembali pulang ke pangkuan kesayanganku. Mereka adalah istri dan anakku tercinta.
Tak sabar rasanya diriku ingin segera sampai. Baru mesraan senda gurau Bersama dengan mereka. Mencurahkan rasa rindu yang terpendam. Setir kemudi kendaraan melaju penuh semangat. Seperti untaian bait syair lagu Kangen Band "Kembali Pulang". Itulah rasa yang menggebu-gebu di dalam hatiku
Kemudi terus kupacu semakin kencang. Kalau bisa jarak 80 KM ini akan kujadikan cukup 20 KM saja. Agar jarak tempuh kotak jauh lagi.
Tak terasa, 20 menit telah berlalu dalam perjalananku. Dag dig dug jantungku semakin menggebu dan membara. Rasa itu makin berkecamuk dalam hati. Sembari menemani perjalananku, aku terus membayangkan permata hatiku. Membayangkan diri bermesraan dengan mereka berdua. Luapan senja gurau canda dan tawa ikut menghiasi.
Akhirnya aku tiba dan sampai di dermaga peraduan. Luapan rindu di hati ini sudah tak terbendung lagi. Jarak tempuh perjalanan satu setengah jam hilang seketika. Letih ini sudah tergantikan, bagai Purnama Merindu yang tertunaikan.
Bahagia ini menghiasi sanubari. Tak ada yang bisa menggantikannya, sekalipun dengan hidangan mewah Raja. Tak mampu tuk digambarkan dan tak dapat diungkapkan dengan untaian kata.
Simpang Teritip, 24 Juni 2020
Dalam perjalananku
14:27 WIB
Suryan Masrin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H