Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Muhammadiyah Minta Naikkan Harga Karet

Diperbarui: 26 Agustus 2017   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Muntok --- Sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu, Pemerintah telah menginstruksikan kepada petani untuk meningkatkan kualitas getah karet (latek) melaui peraturan Mentri Pertanian Nomor:38/Permentan/OT.140/8/2008. Dalam hal ini pemerintah menganjurkan kepada petani untuk menggunakan pembeku karet dengan DEORUB SOP.

Menurut Sarli, anggota Pemuda Muhammadiyah Bangka Barat, Penggunaan Deorub SOP ini sudah diterapkan di beberapa desa Di Bangka Barat, namun sayangnya peningkatan kualitas getah karet atau latek ini tidak di imbangi oleh meningkatnya harga jual. Akhirnya para petani lebih memilih  menggunakan pembeku karet dengan Tawas Atau pupuk SP36 ketimbang Deorub SOP, dengan resika harga hanya  6.000 sampai 6.500 /kg. 

 Sedangkan bila menggunakan Deorub SOP karet petani dihargai dengan 7.000 /kg dengan resiko penyusuyan/pengurangan beban, karena berdasarkan survei di salah satu kebun warga, yang biasanya 200KG/ minggu, ketika menggunakan pembeku Deorub tidak semaksimal menggunakan pupuk SP36, bisa susut hingga 10%.

Untuk saat ini penggunaan Deorub SOP belum memberikan hasil yang maksimal, karena masih merupakan percobaan dan masih mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Harapan saya, kata Sarli agar peningkatan kualitas karet ini di imbangin pula dengan harga jual yang meningkat, karena kita khawatir masyarakat akan kembali menggunakan SP36 karena mendapatkan keuntungan dari jumlah bobot dibanding dengan menggunakan Deorub.

Kita berharap semoga ke depan pemerintah lebih peka dan peduli kepada kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline