Lihat ke Halaman Asli

Belajar Dari Penjual Rujak

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="258" caption="Ilustrasi (pict source: google)"][/caption]

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Sore ini, langit Jogja terlihat begitu cerah. Seolah memberikan senyuman kepada setiap yang memandangnya. Subhaanallah indahnyaa. Hmm tiba-tiba rasa lapar menggangguku. Baik, ku putuskan untuk keluar mencari makan..

….

Setelah bersiap, aku pun bergegas keluar mencari warung makan, syukurlah di depan asrama tempat ku tinggal, banyak rumah-rumah makan, jadi tinggal pilih saja. Hehee.. dan kupilih rumah makan yang terdekat..

***

Setelah kenyang, aku pun bergegas pulang, namun tidak dengan mataku. Mataku tertuju pada gerobak rujak yang terdapat persis di depan asramaku. Rasa ingin tahuku akhirnya mengajakku untuk mencicipi rujak yang satu ini, karena memang sering kulihat rujak yang satu ini selalu ramai oleh pembeli.

***

"Assalamu'alaikum, pak! masih ada rujaknya ??"

"wa'alaikumsalam, masih non!”

“aku beli 1 porsi yaa pak!”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline