Lihat ke Halaman Asli

Nestapa Tanpa Jeda

Diperbarui: 26 Desember 2023   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mataku mengalir sederas hujan yang tercurah dari langit
Tak mampu kutahankan saat perih itu menancap di dadaku
Hanya ngilu yang tak terperi
Tanpa darah yang mengalir dari luka yang menganga

Kucoba basuh lukaku dalam derasnya hujan
Berharap nyerinya segera hilang
Tetapi tak jua mampu memujuk luka hatiku
Yang teramat pedih dan perih

Kucoba jua berbisik pada angin yang berhembus
Tentang waktu yang terus berlalu
Namun tak sanggup mengobat lukaku
Hingga ku tersungkur dalam kesedihan

Ku teriakkan jua deritaku pada malam kelam
Bulan tersenyum sinis mendengar jeritku
Tak jua ku mampu untuk mencari suluh
Penerang dalam hidup kelamku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline