Air mataku mengalir sederas hujan yang tercurah dari langit
Tak mampu kutahankan saat perih itu menancap di dadaku
Hanya ngilu yang tak terperi
Tanpa darah yang mengalir dari luka yang menganga
Kucoba basuh lukaku dalam derasnya hujan
Berharap nyerinya segera hilang
Tetapi tak jua mampu memujuk luka hatiku
Yang teramat pedih dan perih
Kucoba jua berbisik pada angin yang berhembus
Tentang waktu yang terus berlalu
Namun tak sanggup mengobat lukaku
Hingga ku tersungkur dalam kesedihan
Ku teriakkan jua deritaku pada malam kelam
Bulan tersenyum sinis mendengar jeritku
Tak jua ku mampu untuk mencari suluh
Penerang dalam hidup kelamku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H