Lihat ke Halaman Asli

Lara

Diperbarui: 20 Juni 2023   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata menetes di pipi
Mengenangkan semua yang pernah terjadi
Tak sedikitpun ada bahagia menyelimuti
Hanya kesedihan yang selalu menemani
Hingga tak lagi bisa berucap
Tak mampu lagi berfikir
Mengapa semua begini?

Isak tangis terdengar begitu pilu
Menyayat hati yang luka tak berdarah
Tetapi tak jua menggugah semesta
Keangkuhan masih merajalela
Mencabik
Mengoyak
Melumatkan kepingan hati
Hingga hancur tak berbentuk lagi

Segala teriakan meminta keadilan
Tak jua didengar telinga yang ditulikan
Oleh kekuasaan dan kekuatan materi
Yang tersisa hanyalah butiran debu
Ditiup angin hilang tak berbekas
Yang ada hanyalah lara

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline