Lihat ke Halaman Asli

ELPIANA HAREFA

Mahasiswa Administrasi Publik - S1 UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

Toleransi dan Makna Perbedaan Agama Melalui Kunjungan ke Vihara Vipassana Graha

Diperbarui: 16 Oktober 2022   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Toleransi adalah bentuk sikap yang perlu ditanam didalam diri setiap orang untuk menghargai perbedaan yang terdapat antar individu maupun kelompok untuk mewujudkan nilai persamaan dalam integritas. Kunjungan di Vihara Vipassana Graha memiliki makna tersendiri bagi mahasiswa PMM UPI, salah satunya adalah perbedaan yang terdapat di Indonesia khususnya mengenai agama, mengajarkan bahwa perbedaan antara umat beragama sudah hal umum bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya perbedaan antara agama baik mayoritas dan minoritas. 

Makna perbedaan terhadap sesama mahasiswa yang memiliki kepercayaan yang berbeda harus mampu mengendalikan dan menguasai diri agar tidak terjadinya kesalah pahaman didalam perbedaan agama, karena kerap sering terjadinya pertikaian antara individu dengan yang lain karena menganggap agamanya lah yang paling benar dan suci. 

Sehingga dengan mengunjungi Vihara Vipassana Graha dapat memberikan pelajaran bahwa kaum dengan agamanya minoritas tetap menjalankan ibadahnya sesuai dengan tata caranya tersendiri tanpa mengganggu orang lain dengan kepercayaan yang berbeda.

Pengaplikasian diri sendiri mengenai toleransi ini sangat penting, terutama dalam hal berkunjung ke tempat ibadah dengan agama yang berbeda dengan kita. Salah satu hal penting yang terutama diketahui adalah harus tahu terlebih dahulu apa saja yang tidak patut kita lakukan dan patut kita lakukan saat kita berkunjung. 

Makanya pada saat kita mengunjungi tempat ibadah dengan kepercayaan yang berbeda harus mengikuti tata tertib dengan baik serta tidak melakukan hal-hal yang membuat kontroversi antara pihak yang satu dengan yang lainnya. Dari hal itu juga, terhadap teman sesama yang memiliki keyakinan berbeda, tidak ada salahnya untuk sama-sama membahas mengenai perbedaan keagamaan, akan tetapi jangan sampai terdapatnya konflik karena ego.

Toleransi memanglah sesuatu hal yang dapat menghindari terjadinya konflik diantara sesama didalamnya, akan tetapi tidak juga berarti kita mengajak seseorang untuk mempercayai keagamaan kita. Karena, setiap agama memiliki batasan dalam toleransi, salah satunya adalah jangan mengambil seseorang dari Tuhannya. Iman kita terhadap sang pencipta kita dengan kepercayaan orang lain berbeda sehingga kita tidak boleh egois dan memaksakan kehendak terhadap orang lain begitu juga dengan sebaliknya.

Dari kunjungan yang telah dilaksanakan terhadap salah satu tempat beribadah agama Buddha di Kabupaten Bandung Barat yaitu Vihara Vippassana Graha dengan penyampaian materi di paparkan oleh salah satu Biksu yang ada disana. 

Dari paparan materi yang disampaikan berdasarkan pertayaan-pertanyaan oleh mahasiswa PMM dapat diambil hikmahnya bahwa setiap kepercayaan orang terhadap Tuhannya memang berbeda-beda serta memiliki ajaran yang berbeda dan tentunya mempunyai aturan tertentu didalamnya agar mampu menjalankan segalanya sesuai dengan tata agamanya dengan benar. 

Dengan mendengar berbagai hal yang disampaikan tersebut, bahwa tidak ada paksaan bagi setiap orang yang memiliki kepercayaan yang berbeda untuk mempercayai agama yang kita anut, karena pada dasarnya, keimanan kita tidak ditentukan pada agama yang kita anut tetapi bagimana kita mengimani tuhan yang kita anggap sebagai sang pencipta dan penguasa langit dan bumi berserta isinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline