Lihat ke Halaman Asli

Elok Vita

Biasa dipanggil El

Kenapa Kita Perlu Social Media Detox?

Diperbarui: 26 Maret 2020   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Siapasih anak muda yang jaman sekarang enggak kenal dan enggak punya sosial media? Hampir 80% anak-anak millennials, generasi z atau bahkan anak SD sekalipun sudah mengenal sosial media yang bernama Facebook, Twitter, atau yang sedang happening seperti Tiktok

Yess, sadar atau enggak sadar pertama kali setelah bangun tidur yang kita cari itu handphone, yang kita buka dari mulai WhatsApp, Twitter, Facebook dan yang lainnya. 

Ya dan tanpa sadar lagi, kita menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencari informasi, scroll timeline atau hanya sekedar membalas cuitan atau komentar di sosial media temanmu.

Lalu apa pengertian singkat dari social media detox? Social media detox dapat diartikan proses kita membatasi atau juga berhenti sejenak aktivitas kita dari sosial media karena berbagai hal yang setelah dihitung-hitung lebih banyak dampak negatif dibandingkan dampak positifnya.

Siapa saja yang boleh melakukan social media detox ini? Siapapun yang merasa perlu. Lalu mengapa kita memerlukan detox ini? Kita perlu dan harus melakukan social media detox  jikalau:

1. Waktu Kita Banyak Terkuras Pada Sosial Media.

Kalau kamu merasa ketika bangun tidur yang dicari handphone mu dan membuka dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya, itu menandakan bahwa kamu sangat bergantung pada sosial mediamu dan itu tidak baik.

2. Ketika Kamu Mulai Merasa Insecure.

Ketika sedang melihat Twitter dan Instagram temanmu dan kamu mulai membandingkan dirimu dan temanmu tersebut, itu saatnya kamu perlu social media detox. Karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain sangatlah tidak sehat untuk jiwa/psikismu, ditambah jika kamu berujung marah/kesal bukannya malah semangat mengejar target seperti apa yang temanmu dapat.

3. Ketika Kehidupan Nyatamu Tertutup Oleh Kehidupan Fanamu.

Sibuk sama sosial media kadang jadi lupa sama dunia nyata kita. Orang-orang sekitar, keluarga, teman-teman bahkan pasangan kita sendiri. Contoh, ketika kita pergi makan kita malah sibuk memfotonya dan upload ke sosial media kita, padahal orang yang pergi bersama kita sudah menunggu makanan tersebut dan ingin segera melahapnya.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline