Untuk apa kebijakan ekonomi bagi suatu negara ?
Pentingkah kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bagi perekonomian suatu negara ?
Haruskah mereka berkolaborasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ?
Pertanyaan itu kerap sekali terlintas dalam pikiran akademisi atau non akademisi. Mengapa harus ada bank sentral ? mengapa harus ada pemerintah ? mengapa harus dipisahkan antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal ? seberapa pentingkah kebijakan ekonomi dalam perekonomian ?
Secara definitif pertumbuhan ekonomi merupakan proses peningkatan pendapatan riil secara kumulatif yang berkesinambungan dalam periode tertentu, dimana peningkatan tersebut harus lebih tinggi dari peningkatan populasi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dicerminkan melalui kondisi stabilitas harga suatu negara.
Stabilitas harga serta lancarnya sirkulasi ekonomi dalam suatu negara merupakan tujuan akhir dari adanya kebijakan ekonomi. Kebijakan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan oleh otoritas moneter (kebijakan moneter) atau otoritas pemerintah (kebijakan fiskal) dalam mengatur perilaku agen ekonomi, dalam hal ini tentunya penduduk setempat. Keterkaitan kebijakan ekonomi dengan perilaku masyarakat berkorelasi erat satu sama lain. Meskipun demikian banyak terjadi anomali antara keduanya.
Kebijakan fiskal mencerminkan progam kerja suatu negara dalam mengatur keuangan serta ekonomi melalui sisi pendapatan dan sisi pengeluaran dalam mencapai stabilitas ekonomi secara keseluruhan (Mohammad et al., 2019). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi faktor utama yang diadopsi dalam mengukur kemajuan suatu negara.
Secara sederhana kebijakan fiskal merupakan salah satu konsep yang terus mengalami transformasi di bidang ekonomi, sosial, dan sejarah keuangan. Selain itu pencapaian kebijakan fiskal merupakan suatu cerminan dari kinerja pemerintah.
Kapan kebijakan fiskal dilakukan ?
Kebijakan fiskal dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan kondisi ekonomi yang dicerminkan melalui berbagai fenomena seperti evolusi politik, ekonomi, sosial, budaya dan kebijakan baik secara internal atau eksternal yang secara langsung ataupun tidak langsung memengaruhi kinerja perekonomian suatu negara. Penyesuaian tersebut dapat diatasi secara ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan ketika fenomena yang terjadi menurunkan kinerja ekonomi dan kebijakan kontraktif ketika fenomena terjadi meningkatkan kinerja ekonomi.
Peliknya hubungan perdagangan internasional antara Cina dan AS di tahun 2019 berorientasi domestik dan memicu kenaikan risiko geopolitik di beberapa negara termasuk Indonesia. Fenomena tersebut mendorong peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan dunia dan menekan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019.