Lihat ke Halaman Asli

Elok Muzayyanah

IESP 17 Universitas Jember

Keuangan Darah Realitas Perekonomian Dunia: Sudut Pandang Teori dan Empiris

Diperbarui: 20 Maret 2021   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : dkhairat.com

Krisis keuangan global merupakan akibat dari tidak terkendalinya peran penciptaan uang melalui pinjaman, yang mendorong adanya ketidakstabilan keuangan. Hal tersebut menyebabkan adanya ketidakpastian dalam  perekonomian, dimana ketidakpastian ekonomi merupakan kerentanan eksternal yang memengaruhi perekonomian suatu negara melalui permintaan uang dan stabilitas harga. 

Permintaan uang dan stabilitas harga akan membangun hubungan antara variabel makroekonomi, seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa uang memiliki peran penting dalam suatu perekonomian.

Secara teoritis peran uang dalam ekonomi Klasik / pemikiran ekonomi arus pertama (tradisional)  yang dipelopori oleh Adam Smith adalah uang sebagai "alat tukar" dalam hal ini Smith menganggap bahwa uang memang ada, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Lebih singkatnya, ekonom Klasik menerapkan ekonomi barter (pertukaran komoditas dengan komoditas) dalam perekonomian suatu negara.

Sejalan dengan pemikiran ekonom Klasik yang mengasumsikan bahwa uang hanya sebagai alat tukar, hal tersebut diperkuat dalam ekonomi Neoklasik yang menyatakan bahwa uang bersifat "netral" atau dengan kata lain "neutral money". Netralitas uang menyatakan bahwa peredaran uang hanya berpengaruh pada ekonomi secara nominal dan  tidak memiliki pengaruh terhadap  ekonomi riil suatu negara.

Lain halnya, dengan pemikiran ekonom modern yang dipelopori oleh John Mayer Keynes menyatakan bahwa uang adalah peran utama dalam roda perputaran perekonomian suatu negara , uang dianggap sebagai "kerdit" atau "pinjaman", sebagai pendorong kegiatan sektor riil. Industri perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian sebagai lembaga intermediasi yang menyalurkan dana masyakarat ke dalam investasi aset produktif yang akan mendorong produktivitas sektor riil, akumulasi kapital, dan pertumbuhan output agregat.

Dalam mendorong kegiatan sektor riil penyaluran pinjaman dari bank umum dimulai dengan memberikan pinjaman pada  perusahaan sektor riil sebagai modal awal untuk melakukan produksi, kemudian perusahaan memberikan upah kepada  pekerja atau sektor rumah tangga. 

Begitupun sebaliknya ketika upah tersebut digunakan untuk mengkonsumsi barang dan jasa dari perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan kembali modal mereka sehingga perusahaan dapat membayarkan utang mereka pada bank. Hal tersebut menunjukkan bahwa perputaran uang dari  bank ke perusahaan dan perusahaan ke rumah tangga adalah bentuk dari roda kehidupan ekonomi masyarakat suatu negara.

Tidak hanya itu, dalam era globlalisasi dan semakin meningkatnya perkembangan teknologi mendorong sektor rumah tangga memiliki hak untuk meminjam uang pada bank umum atau pada lembaga keuangan bukan bank, sehingga kegiatan ekonomi (produksi, distributsi dan konsumsi)  tidak berhenti  atau terus berjalan.

Sejalan dengan hal tersebut berbagai penelitian menunjukkan bahwa  penyaluran pinjaman  dari bank ke sektor riil  dapat memengaruhi kinerja perekonomian suatu negara. Dalam studi Muniswamy (2018) menunjukkan bahwa penyaluran kredit memengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi di India. 

Studi lain menunjukkan bahwa sektor keuangan atau perbankan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Ukraina, interaksi antara bank dan perusahaan sektor riil mendorong keberhasilan transisi model pembangunan inovatif di Ukraina (Zavadska, 2018). Berdasarkan laporan perekonomian Indonesia oleh Bank Indonesia terkait pengaruh kredit terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa kredit berpengaruh positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Oleh sebab itu, pemerintah dan bank sentral saling berkoordinasi dalam mengendalikan pinjaman bank umum kepada masyarakat melalui suku bunga, pelonggaran kredit, dan lain sebagainya.  Pentingnya peran perbankKan terhadap perekonomian menjadikan otoritas moneter untuk secara efektif mengelola pinjaman maksimum bank. Peningkatan kebijakan moneter dapat meningkatkan kegiatan investasi dan pembentukan modal yang dibutuhkan oleh sektor riil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline