Hai man teman, kini saya akan membahas crita perjalanan saya selama di banyuwangi. Banyuwangi terkenal akan Bakiak nya yang super khas. Selain itu Banyuwangi memiliki segudang destinasi dan kreattifitas warganya dalam pengembangan pariwisata. Selain itu di banyuwangi ada salah satu kampung yang membuat saya sempat iri. Kampung yang menurut saya masih jarang akan keramaian, dan juga sangat susah sinyal. disebut kampung apakah dia ?
Desa Papring atau kampoeng Batara. Desa yang terletak di dataran tinggi di daerah banyuwangi. dan jika ingin ke desa atau kampung ini, anda akan di suguhkan pepohonan atau bisa di sebut hutan -- hutan dan juga tanjakan yang agak ekstrim menurut saya sih, heheheh. Desa ini juga di juluki negeri di atas angin, karena terkenal dengan kampung ter ujung dan tertinggi di banyuwangi, bahkan hannya dengan memanjat pohon kelapa di daerah tersebut sudah terlihat pulau seberang yaitu pula Bali.
Kampoeng Batara adalah kepanjangan dari kampoeng Baca Taman Rimba. di kampung ini memiliki tujuan yaitu mengajak anak -- anak gemar membaca. Kegiatan ini dilakukan setiap akhir pekan yaitu hari minggu. Manffat bukan? Jika waktu libur sekolah kita di agendakan belajar sambal bermain ini. Disitu juga tidak digembleng untuk rajin membaca, tapi juga di ajarkan berbagai macam seni, arti kebersamaan, dan juga ngetrip, heheheh. Menurut saya anak -- anak disitu sangat menonjol akan keseniannya, bener -- bener saya akui jempoll.
Kampoeng batara juga sudah terkenal akan keseniannya, tidak heran jika banyak pengunjung yang bersinggah kesana. Meskipun kampung ini masih masuk dalam kategori kampung yang terpelosok menurut pengalaman saya . tetapi saya sangat bangga dengan anak -- anak disana yang mempunyai semangat yang kokoh, tidak kalah dengan anak kota, anak plosok pun juga bisa seperti anak kota yang mampu mempunyai bakat yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H