Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Psikolog 3-6 Tahun

Diperbarui: 23 November 2016   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Psikososial AUD

Perkembangan psikososial itu adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Jadi perkembangan psikososial merupakan kepribadian yang saling berkaitan dengan hubungan sosial.

Perkembangan diri

Konsep diri adalah gambaran keseluruhan kemampuan dan karakter khusus. Karakter anak pada usia 5-7 tahun ada 3 tahap yaitu :

Di usia 4 tahun, berada di langkah pertama, representasi tunggal. Pernyataan tentang dirinya sendiri merupakan pandangan satu dimensi (“Aku suka pizza....aku sangat kuat”). Pikirannya lompat dari satu hal ke hal lainnya tanpa ada koneksi yang logis. Dalam taham ini tidak dapat menunjukkan dua emosi dalam saat yang bersamaan (“Kamu tidak dapat senang dan takut”), karena dia sendiri tidak dapat mempertimbangkan aspek berbeda pada dirinya. Tidak dapat mengetahui siapa dirinya yang nyata. Penggambaran dirinya sebagai tauladan tentang kebaikan.

Di usia 5-6 tahun, melangkah pada tahap yang kedua yakni pemetaan representasi. Mulai membuat hubungan yang logis antara satu aspek dengan aspek yang lain. Contoh: Aku dapat berlari cepat dan aku dapat memanjat yang tinggi. Aku juga kuat. Aku dapat melempar bola sangat jauh. Aku akan menjadi anggota sepak bola suatu saat nanti! (Harter 1996, hlm.215). Menguasai satu hal dan belum dapat menguasai yang lain.

Tahap ketiga, sistem representasi, terjadi di pertengahan masa anak, ketika anak mulai mengintegrasikan beberapa hal spesifik tentang dirinya menjadi sesuatu yang umum, yakni konsep multi dimensional. Contohnya : “Aku dapat bermain hockey dengan baik, tetapi aku jelek bermain aritmetika.

Memahami dan Mengatur Emosi (Perasaan)

Kemampuan untuk memahami dan mengatur atau menontrol perasaan adalah hal yang penting dalam perkembangan di awal masa anak-anak (Dennis,2006).

Pemahaman akan perasaan akan semakin kompleks seiring dengan pertambahan usia. Secara emosional, anak-anak sudah bisa merasakan cinta dan mempunyai kemampuan untuk menjadi anak yang penuh kasih sayang, baik dan sangat menolong, dan pada saat yang bersamaan bisa juga sangat egois dan agresif. Anak-anak ini sudah bisa mengekspresikan emosi dasar dari rasa marah dan takut, baik dengan cara yang positif maupun negative.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline