Lihat ke Halaman Asli

Elok Indrawati

a learner, a dreamer, a planner

"?", Film Religi yang Mengajarkan Toleransi

Diperbarui: 5 April 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: ukhuwahnews.com

Saat bulan ramadan, tentu tayangan di TV jadi banyak yang bertema religi, dari sinetron sampai hiburan waktu sahur. Berbicara soal film religi, jujur tidak banyak yang saya tonton. 

Saya jadi memutar memori,  mencoba mengingat -- ingat film religi apa saja yang sudah pernah saya tonton. Dan ada satu film yang menurut saya paling religi dari film religi Indonesia yang sudah saya tonton yaitu film "?" atau "Tanda Tanya" yang saya tonton saat jadi mahasiswa. 

Film tahun 2011 garapan sutradara Hanung Bramantyo ini memang benar mengundang tanda tanya. Menurut saya Hanung sangat berani menggarap film religi yang mengusung tema toleransi beragama dengan ditonjolkannya beberapa agama, ras dan etnis.

Film Tanda Tanya menceritakan pluralisme ini sempat mendapat kecaman dari beberpa ormas yang menilai bahwa film ini terlalu liberal dan melecehkan dua agama yaitu islam dan katolik. Sebenarnya film ini menyuguhkan realita toleransi dalam beragama, jadi saran saya Ketika menonton film ini harus ditonton secara utuh sampai akhir, agar mendapat amanat dari film ini.

Diawal film dibuka dengan tiga tempat ibadah dari tiga agama, gereja, masjid dan klentheng. Kemudian disusul adegan penusukan seorang pastor di depan  gereja. Tiap tokohnya mewakili agama dan sikap toleransi kepada agama lain.

Tokoh Menuk yang diperankan Revalina S Temat seorang Muslimah solihah yang menikah dengan laki-laki bernama Soleh (Reza Rahadian). Menuk bekerja sebagai pelayan restauran Cina milik Tan Kat Sun, diperankan Hengki Solaeman, laki-laki tua pemeluk Konghucu yang rajin. Suami Menuk, Soleh, tidak menyukai pekerjaan istrinya yang diharuskan memasak olahan daging babi yang dianggap haram bagi umat muslim. 

Selain itu, anak laki-laki Tan Kat Sun yang bernama Ping Hen atau Hendra yang  diperankan oleh Rio Dewanto, merupakan mantan kekasih Menuk. Namun Soleh tidak mampu melarang Menuk untuk bekerja karena Soleh hanya seorang pengangguran, sementara dia harus menafkahi adik perempuan dan juga anaknya.

Berbeda dengan ayahnya, Hendra tidak begitu suka dengan orang islam. Waktu bulan ramadan, Tan Kat Sun selalu menutup jendela dan pintu restoran dengan kain sebagai tanda toleransi menghormati orang islam yang sedang berpuasa. Hendra justru membuang semua kain penutup tersebut. Hendra juga tidak memberi waktu shalat untu karyawannya yang muslim. Hendra sakit hati ketika cintanya tidak bersambut dengan Menuk karena berbeda agama.

Tokoh lain yaitu Rika diperankan Endhita, adalah seorang janda muslim yang keluar dari agama islam dan  menjadi seorang Katolik. Pilihannya untuk berpindah agama ini ditentang oleh banyak pihak, termasuk oleh orang tua dan anaknya yang masih kecil, Abi. 

Pandangan orang-orang di sekitarnya yang menganggap dia murtad membuatnya cukup frustasi. Rika memutuskan untuk berpindah agama Katolik setelah dia bercerai dari suaminya yang ingin berpoligami. Tapi Rika dengan sabar selalu mengantar jemput Abi yang tetap beragama islam.

Tokoh terakhir adalah Surya diperankan oleh Agus Kuncoro, seorang muslim taat yang sudah sepuluh tahun berprofesi sebagai pemain figuran film dan sinetron. Selain menjadi figuran, kehidupannya hanyalah seorang pemuda tidak berpenghasilan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline