Dalam Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia perlu adanya pengembangan hortikultura.Salah satu upaya yang dilakukan diantaranya melalui
kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan P4S dan benih Cap Sebelas untuk para petani dan pelaku usaha. Baru - baru ini, yang diselenggarakan diaula ponpes darussalam dusun ngagel kecamatan dolopo , madiun . Sabtu 6/7/2024.
Hadir dalam acara tersebut, dihadiri 100 peserta dari kelompok tani Tukun Makmur dusun ngagel , Margo Makmur dusun krajan dan Maju Karya juga dari dusun krajan. selain itu juga dihadiri oleh kades dolopo , Bhabinkamtibmas , Babinsa , PPL desa , Pokmas , Pengasuh pondok pesantren dan narasumber H.Ir.Danang kuncoro.
H.Ir. Danang Kuncoro dalam penjelasan ,
"sebab biasanya petani kalau ada satu petani cabe yang bisa kebeli mobil maka petani lainnya semua ikut jadi petani cabe , nanti kalau rugi bareng bareng susahnya itu,jadi tidak punya keyakinan sendiri untuk menanam lainnya.Karna tanaman holtin macamnya banyak jadi saya hanya menjelaskan tanaman timun , timun itu sendiri memilik banyak jenis ada timun acar , juga timun buat dikirim diindustri kosmetik buat pelembab jadi petani tidak hanya bisa menjualnya dipasar saja tapi bisa menjual hasil tersebut dibidang industri dengan harga nilai yang lebih tinggi dibandingkan dijual dipasar" ujar H Ir Danang Kuncoro
"Jadi saya itu prihatin kalau kita bilang petani itu pasti generasi muda itu takut dekil , kotor , ndeso. Sebenarnya kan tidak , saya pengen merubah pola pikir itu.Bagaimana merubah pola pikir petani biar bisa terjun di holty menambah penghasilan kalau kita sebenarnya untuk pangan itu juga memang wajib karna itu pangan kalau kita mengandalkan untuk tanaman itu saja , tapi putaran uang untuk ini untuk itu jelas akan tidak cukup" ujar Sardi selaku bidang pemasaran
dengan diselenggarakannya bimtek Holtikultura Tanaman Pangan ini, akan memberikan banyak keuntungan bagi peserta semua yang mengikutinya dan dapat mengetahui dengan jelas dari para nara sumber bimtek, tentang materi yang disampaikan dalam meningkatkan hasil produksi dari budidaya pertanian holtikultura.
"Materinya tadi yang disampaikan itu ada cabe , timun dan yang lainya. Untuk materi materi kaya gitu bagaimana cara budidaya dan itu kalau saya dari P4S , P4S adalah (pusat pertanian perdesaan swadya) namun saya menggandeng pada pihak swasta benih cap 11 untuk mengisi ini. Untuk P4S nya baru satu yang sudah disahkan oleh Kementerian. Cap 11 itu sendiri memilik banyak jenis , mulai melon semangka dan tomat itu tidak hanya satu , karna daerah perdaerah itu tidak sama keinginannya. Saya sebagai pemasar dan produk nya ini sangat mudah dijangkau ditoko toko dan sudah resmi dan harapan bagaimana petani itu untuk menambah keuangan petani itu sendiri yang kedua untuk generasi muda agar mau kesawah , kadang kadang saat ini generasi muda tidak ada siapa yang meneruskan" ujar Sardi selaku bidang pemasaran
Dalam kesempatan yang sama, bapak kepala desa juga menuturkan harapan kepada para petani dan menjelaskan tidak ada kendala untuk desa mbatil dan ngagel.
"kami dari kepala desa yang kita anggarkan mudah - mudahan ini betul-betul bisa bermanfaat bagi para petani dan harapan kami petani itu jangan sampai monoton ke tanaman padi saja , harapan kami juga menanam holti yang mungkin dari tingkat penghasilan itu akan lebih meningkat kalau padi sekian insyaallah kalau holti itu bisa berlipat dua kali atau tiga kali lipat , dan juga jangka waktu panennya tidak begitu lama bisa 21 hari panen ada yang 45 hari panen itu salah satu juga menunjang ekonomi masyarakat kami , harapan kami para petani bisa memanfaatkan ilmu yang telah disampaikan tadi dan insyaallah untuk diwilayah mbatil dan ngagel selama ini untuk kaitan dengan air tidak ada masalah sudah bagus juga sudah punya P2T2 dan juga sudah ada jatah gilir jadi untuk pengairan insyaallah lancar. Apalagi kemarin termasuk perjuangan pak jat untuk memasukkan jaringan listrik itu salah satunya juga perjuangan pak jat untuk warga dolopo dan banyak warga yang sudah pasang listrik insyaallah tambah makmur." ujar Sayekti selaku kepala desa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H