Autism adalah gangguan fungsi otak dan saraf yang memengaruhi proses perkembangan manusia. Gangguan ini biasanya berpengaruh pada kemampuan interaksi dan komunikasi pada manusia, dan biasanya pengidap autism memiliki keterbatasan dalam aktifitas dan ketertarikan. Autism umumnya dimulai sejak masa kanak-kanak dan bisa saja bertahan seumur hidup. Pengidap autism ini biasa disebut dengan autis.
Penyebab autism ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa pendapat yang mengemukakan faktor penyebab autism, diantaranya yakni faktor genetik, bayi yang lahir prematur, bayi yang lahir dari kehamilan usia tua, mengonsumsi obat ketika hamil, serta kekurangan asam folat.
Anak autis biasanya sulit untuk mengekspresikan diri, baik dengan verbal maupun non verbal. Mereka juga sulit memahami perasaan orang lain, dan cenderung melakukan hal yang sama berulang-ulang. Namun, gejala autism pada setiap anak biasanya berbeda satu sama lain. Menurut National Health Service, ada beberapa gejala umum yang sering terjadi kepada pengidap autism diantaranya:
A. Gejala autism pada bayi dan anak yang lebih muda:
- Anak sering tidak memberi respon ketika dipanggil
- Anak cenderung menghindari kontak mata dengan orang lain
- Tidak mau tersenyum meskipun orang lain tersenyum kepadanya
- Sering melakukan gerakan berulang seperti mengayun tubuh, mengepalkan tangan, atau menjentikkan jari
- Umumnya bayi banyak berceloteh, namun bayi autis ini cenderung pendiam
- Anak autis sering mengulang kata atau kalimat yang sama.
B. Gejala autism pada anak yang lebih besar:
- Cenderung sulit mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan
- Sulit memahami keadaan atau perasaan dan pikiran orang lain
- Terkesan obsesif dalam melakukan sesuatu karena memiliki minat tinggi pada suatu hal baru
- Sering melakukan perilaku secara berulang (termasuk seuka mengulang-ulang ketika berbicara)
- Akan marah ketika aktivitasnya terganggu, karena terbiasa melakukan kegiatan secara terstruktur
- Lebih suka menyendiri dan sulit mempunyai teman
- Ketika diberi pertanyaan, mereka cenderung mengulang-ulang pertanyaan yang diajukan.
C. Gejala autism pada orang dewasa:
- Cenderung sulit mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan
- Cemas dalam berbagai kegiatan di luar rutinitas
- Lebih suka menyendiri
- Ketika berbicara suka menghindari kontak mata dengan orang lain
- Blak-blakan dalam berbicara
- Sangat teliti terhadap suatu hal dan mudah merasa terganggu terhadap hal yang dirasa normal oleh orang lain.
Ketika orangtua mendapati anaknya mengalami beberapa tanda dari tanda-tanda yang sudah disebutkan, dan hal tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama (kurang lebih 2 tahun), alangkah lebih baik jika anak dibawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Meskipun autism tidak bisa disembuhkan secara total, membawa penderita autism ke dokter tetaplah penting. Karena setidaknya, dengan begitu anak autis bisa mendapatkan perawatan agar gejalanya bisa berkurang. Dan jika autism ini dibiarkan, pasti akan memengaruhi proses perkembangan dan belajar anak disekolah. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk memahami gejala autis pada anak agar lebih waspada terhadap gangguan perkembangan pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H