Lihat ke Halaman Asli

Gangguan Pemutusan Perhatian pada Anak

Diperbarui: 26 November 2022   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gangguan pemusatan perhatian atau biasa disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) umumnya ditandai dengan ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatian terhadap sesuatu yang dihadapinya, sehingga rentang perhatiannya relative lebih singkat dibandingkan dengan anak lain sesusianya. 

Gangguan ini biasanya juga disertai dengan tingkah laku anak yang impulsive dan hiperaktif. Kelainan ini tentu saja dapat mengganggu perkembangan anak baik dalam hal kognitif, social, dan komunikasi.

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang mengungkapkan secara pasti mengenai penyebab ADHD. Namun penelitian menunjukkan, ada beberafa faktor yang memengaruhi risiko anak mengalami ADHD, antara lain faktor lingkungan, faktor genetik, kerusakan otak, faktor risiko, dan zat aditif gulam.

Menurut American Psychiatric Assiciation (APA), ADHD diklasifikasikan menjadi 3, yakni:

1. Inattentiveness

Tipe yang pertama yakni inattentiveness. Tipe ini memiliki ciri yakni anak kesulitan untuk memahami sesuatu secara detail, mudah terganggu, dan cenderung ceroboh atau sembrono.

2. Impulsive

Tipe ADHD yang kedua yakni impulsive. Penderita dengan tipe ini memiliki kesulitan untuk mengantre atau menunggu giliran, suka menginterupsi orang lain, dan suka memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai disampaikan.

3. Hyperactive

Tipe yang ketiga yakni hyperactive. Sesuai dengan namanya, penderita dengan tipe ini memiliki ciri-ciri diantaranya banyak bergerak, sering berbicara berlebihan, dan suka meninggalkan kursi saat situasi seharusnya menuntut untuk duduk tenang.

Meskipun ADHD bukan termasuk kelainan yang perlu ditakuti masyarakat sekitar, anak-anak yang mengidap ADHD ini tetap perlu bimbingan khusus agar mereka dapat mengikuti dan menerima pembelajaran dengan baik. Hal ini dikarenakan tingkat konsentrasi pengidap ADHD yang rendah, sehingga mereka perlu diberi arahan khusus untuk bisa fokus dalam mengerjakan suatu pekerjaan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline