Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menjelaskan salah satu cara pencegahan penyebaran virus Corona adalah dengan membersihkan tangan secara teratur dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai cairan antiseptik pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung alkohol. Hand sanitizer digunakan untuk menjaga kebersihan tangan sehingga meminimalisir penularan virus dan bakteri.
Pemakaian yang efektif dan efisien menjadi daya tarik utama dari hand sanitizer, selain itu hand sanitizer dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat. Hand sanitizer dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar kita, salah satu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer adalah daun sereh, daun sirih dan lidah buaya yang secara empiric bersifat sebagai antibakteri.
Hal inilah yang menjadikan alasan dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim malang yang berasal dari prodi farmasi dan prodi kimia berserta mahasiswa melakukan pendampingan pembutan hand sanitizer secara sederhana pada masyarakat sekitar kampus 3 UIN Maliki Malang di desa Precet Kecamatan Junrejo Kota Batu.
Kegiatan edukasi pemanfaatan tanaman obat sekitar rumah sebagai hand sanitizer sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mengoptimal pemanfaatan tanaman obat sekitar rumah. Selain itu pelatihan pembuatan hand sanitizer ini berupaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Pendampingan dilaksanakan di Balai RW milik Dusun Precet, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, kabupaten Malang. Lokasi kegiatan berjarak kurang lebih 1 kilometer dari kampus 3 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 24-25 Mei 2021.
Kegiatan ini diikuti oleh para kader di Dusun Precet Desa Sumbersekar. Masyarakat diajarkan bagimana membuat hand sanitizer secara mandiri dengan 2 teknik, selain itu mensosialisasi praktek mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan hand sanitizer dapat mencegah penularan Covid-19.
Warga di ajarkan membuat HS dengan 2 teknik yaitu praktek pembuatan hand sanitizer sesuai standar WHO menggunaakan bahan kimia yang aman dan pembuatan hand sanitizer dari bahan alamai (daun sereh, daun sirih dan lidah buaya ).
Tujuan mengajarkan 2 teknik pembuatan hand sanitizer untuk menambah wawasan masyarakat serta mendorong masyarakat memilih teknik yang sudah diajarkan untuk membuat produk HS ini secara mandiri untuk keperluan mandiri dirumah atau dijual dengan menambahkan fragrance atau berbagai macam pewangi supaya lebih menarik, sehingga warga akan memperoleh tambahan pendapatan.
Para kader sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan membuat hand sanitizer untuk diisikan ke dalam wadah hand sanitizer otomatis yang tersedia di tempat-tempat umum, saat kegiatan Posyandu atau di depan masjid. Harapannya kegiatan ini sebagai salah satu upaya membatu pemerintah untuk pencegahan dan penularan Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H