Lihat ke Halaman Asli

Elok Firdaa

Renungi, jalani, nikmati dan syukuri. manusia bisa mengubah takdirnya jika ia mau untuk berusaha.

Alam, Sumber Eksplorasi Anak

Diperbarui: 24 November 2020   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay.com

Hai teman-teman, tidak asing bukan cerita kancil yang cerdik? Menjadi dongeng lagendaris untuk anak usia dini yang memiliki makna kecerdikan, kecerdasan dan keberanian. Melalui kisah kancil kita bisa mengajarkan kepada anak usia dini sebuah arti kecerdikan dan perdamaian. 

Kancil yang tidak suka akan adanya permusuhan dan selalu mencari solusi cerdik untuk menyelesaikan masalah. Bagaimana kita memperkenalkan kancil pada anak usia dini? Kita perlu memberikan dongeng-dongeng kancil pada anak uisa dini. Selain memberikan dongengnya kita juga perlu sesekali mengajaknya untuk bertemu langsung dengan hewan yang cerdik ini.

Melalui wisata kebun binatang, anak akan mendapat pengetahuan yang lebih terhadap hewan-hewan. Baik hewan yang tinggal di darat, di air maupun di udara. Memberikan pengalaman anak untuk mengeksplorasi langsung obyek yang ingin diajarkan. Melalui eksplorasi anak usia dini akan semakin memahami karakter dari masing-masing hewan tersebut. 

Seperti halnya kancil. Ketika di dalam dongeng anak-anak memahami bahwa kancil merupakan hewan yang cerdik, hewan dengan kulit warna kuning dan bentuk yang imut, kecil, lucu. Setelah melakukan eksplorasi, anak semakin bisa menyimpan memori bentuk kancil yang sesungguhnya. Kulit warna kuning orange dan biasanya terdapat bintik-bintik warna hitamnya. Dapat berlari dengan lincah dan memiliki sosial yang tinggi.  

Ketika seorang guru mengajarkan terkait kancil yang cerdik, anak usia dini akan berimajinasi tinggi menggabarkan seekor kancil. Ketika anak usia dini bereksplorasi langsung dengan kancil melalui pendidikan kebun binatang anak didik akan langsung muncul ide-ide kreatif. Hal tersebut dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini.

"Bu guru, aku ingin seperti kancil, cerdas dan menyayangi teman-teman", "Bu guru, kancil pintar ya, aku akan menjadi seperti kancil, dapat menolong teman-teman saat kesusahan". 

Sekilas seperti itulah imajinasi-imajinasi anak usia dini. Ketika dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari anak usia dini akan melakukan hal-hal dengan cepat dan lincah. Membantu orangtua, membantu guru sekolah, membantu teman yang kesusahan, maupun membantu diri sendiri dalam memecahkan masalah.

Seperti pada artikel sebelumnya mengenai perkembangan kreatifitas anak usia dini, dimana sebelumnya dijelaskan perkembangan anak usia dini dapat dilakukan melalui metode proyek. Saat ini saya menjelaskan perkembangan kreativitas anak usia dini melalui kegiatan eksplorasi. 

Salah satu kegiatan eksplorasi yaitu seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu belajar sambil berwisata di kebun binatang. Mengenal hewan-hewan yang lebih mendalam. Selain melalukan pembelajaran di kebun binatang, kegiatan lain yang termasuk dari pembelajaran metode eksplorasi yaitu bercocok tanam, berwisata di alam seperti laut, gunung, air terjun maupun rawa.

Mengapa melalui eksplorasi dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak usia dini? tentunya hal ini dikarenakan dengan eksplorasi anak dapat melihat langsung hal-hal yang akan sedang dipelajari. Secara langsung bermain bersama obyeknya. Seperti halnya tadi, belajar dan bermain bersama hewan-hewan yang ada di kebun binatang. 

Belajar bercocok tanam baik di kebun atau di sawah. Mengamati ombak air laut, pohon-pohon yang tumbuh di gunung atau pegunungan, air yang jatuh dari tebing yaitu air terjun, ada juga belajar langsung mengenai transportasi seperti di stasiun kereta, dan masih banyak lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline