Lihat ke Halaman Asli

Cinta=Kokain?

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sudah pujangga yang mendefinisikan tentang cinta. Yang paling tepat yang telah mendefinisikan cinta itu seperti candu, seperti kokain tepatnya. Candu murni yang memabukkan, setiap hari tidak boleh tidak mendapatkannya, begitu kehilangan langsung tubuh bereaksi, ketagihan, sakaw! Tak heran apabila tingkat kesakauan itu begitu tinggi hingga tak tertahankan, bunuh dirilah mereka yang kehilangan cinta itu. Kebanyakan orang pasti mengatakan mereka bodoh, saya dulu juga begitu. Kesadaran itu memberkas dalam hatiku ketika periode sakaw itu telah berlalu, mereka yang bunuh diri bukan bodoh, tapi terlalu tinggi sakaunya, sehingga sakitnya hati tidak kuat lagi ditanggung baik oleh tubuhnya maupun akalnya.

Periode sakau saya atas candu cinta bisa saya lewati karena saya tahu candu yang paling murni yaitu cinta kepada Allahu Rabbi dan Rasulnya.

Berikan separuh hatimu untuk Allah lalu sisanya bagilah untuk dunia. Sehingga ketika salah satu cinta itu berlalu (karena tiada yang abadi selain perubahan itu sendiri), kau masih bisa bertahan.

Periode sakau itu pasti selalu ada dengan tingkat sakit yg berbeda. Sakau hanya bisa dikurangi dengan dengan dosis candu yg dikurangi.

Candu yg positif tentu saja seperti menulis, melukis, dan menari. Ya menari dan semua kegiatan kinestetik yg lain seperti berlari dlsbnya memang mampu mengalihkan pikiran kita dari rasa sakit, walau sesudahnya mungkin saja kaki kita keseleo atau memar.

Walau kesannya menakutkan jangan kapok jatuh cinta, ini candu yang masih ada obatnya, sediakan obatnya supaya ketika jatuh kita masih bisa bangun dan berdiri tegak.

They wouldn't call it falling in love if you didn't get hurt
sometimes, but you just pick yourself up and move on....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline