Lihat ke Halaman Asli

Penumpang ke Kampung Rawabelis

Diperbarui: 30 Desember 2021   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: news.detik.com

"Neraka sedang kosong dan semua iblis ada di sini." - William Shakespeare, The Tempest.

Suatu ketika dunia sedang digemparkan oleh sebuah pandemi, sehingga pemerintah terpaksa mengeluarkan perintah karantina mandiri. Alhasil peristiwa ini memberikan dampak buruk bagi semua orang, tak terkecuali terhadap Tejo yang berprofesi sebagai sopir ojek online, yang beroperasi di wilayah Jakarta. Selain seorang sopir ojek online, Tejo juga seorang kepala rumah tangga yang berjuang menafkahi keluarganya.

Kini dia hanya bisa mendapatkan - paling banyak - empat penumpang dalam sehari. Sebuah penurunan yang drastis akibat pandemi yang memaksa orang untuk tidak bepergian keluar rumah.

Hingga pada satu hari, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, sedangkan Tejo masih belum mendapatkan penumpang. Dia menjadi bimbang untuk memilih bertahan untuk menunggu pesanan masuk atau memilih pulang ke rumahnya yang berada di Bekasi. Ketika teringat sang istri sedang sendirian di rumah sembari menjaga anaknya yang masih bayi, membuat hatinya tidak tega untuk terlalu lama meninggalkan keluarganya. Akan tetapi, dia akan merasa bersalah bila pulang dengan tangan hampa.

Saat di tengah kebimbangannya, ponsel Tejo mengeluarkan suara notifikasi masuknya sebuah pesanan. Seketika hatinya menjadi senang, karena pada akhirnya dia mendapat pemasukan. Lebih-lebih lagi, si pemesan menggunakan sistem pembayaran secara tunai.

Tanpa berpikir panjang, Tejo langsung menerima pesanan tersebut - tanpa memperhatikan lokasi tujuan si pemesan yang terletak di suatu tempat di wilayah Jakarta Timur, tepatnya di wilayah perbatasan antara kecamatan Cipayung dengan Jawa Barat - yang berasal dari seorang pemesan perempuan bernama Dhini. Lokasi si pemesan berada di sebuah taman yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi Tejo berada. Lantas Tejo bergegas menuju ke lokasi si pemesan.
 
****
 
Setibanya Tejo di lokasi si pemesan, tampak seorang perempuan muda yang sedang berdiri di bawah pohon sembari menenteng sebuah tas jinjing besar berwarna putih kemerahan. Perempuan itu mengenakan sebuah masker kain berwarna hitam, dengan kemeja putih polos dan rok panjang bermotif batik merah maroon.

Tejo mendekati perempuan itu dan bertanya;

"Mbak Dhini ya?"

Dia hanya menganggukkan kepala.

Lantas Tejo memberikan helm penumpang kepadanya. Kemudian perempuan itu mengenakan helm tersebut dan langsung duduk di bangku belakang motor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline