Lihat ke Halaman Asli

Angonku

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rapuh

Rapuh tubuhnya

Renta umurnya

Rantas rambutnya

Sungai deras dialirinya

Kerikil batu dijalankannya

Duri pohon dipeganginya

Sambut penuh isi perutnya

Kaki kaki kecil melangkah

Kulit-kulit keriput telah tampak

Rintihan perih terdengar pecah

Dadapun seakan sesak

Sesak hati senyum berkembang

Kini ia lega

Angonnya telah kenyang

Pakaiannya telah penuh

Ilmunya telah terisi

Istirahatnya tak lagi terganggu

Hanya tenaganya kurang berisi

Pikirannya membayang bayang

Bagaimana perut angonku esok?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline