Bahkan bila pintu hatimu adalah gerbang kematian
aku akan lebih dulu menjemput datangnya malaikat maut,
sebelum tibanya. Sembari berharap ia menjadikanku abu abadi
yang mati terbakar oleh bara dalam debarmu
Kematianku, kematian tanpa kesedihan
takkan ada taburan lily ataupun nyanyian lara
juga takkan ada doa teranjak dari jendela kamarku
Kematian ini, kematian yang aku gembirakan
semarak bunga api kupentaskan menandai jejak peraduanku
diiringi tetabuhan ; diselingi penjamuan
dan aku tertandas dalam keranda asing yang kunamai cinta
Kematian ini, kematian yang aku gembirakan
pada hilir-mudik udara yang mengairi bulan dan matahari
hendak aku kalungkan kalimat-kalimat syukur
serta syair-syair pujian sebagai lambang pengaminan
Aku ingin lelap. Selamanya lelap
melebur dalam ragamu dan menjadi belulang di sekujur waktumu
bahkan pada ruang terpencil di jiwamu, aku ingin merenik
kering dan lenyap di sana
Dalam semuamu aku ingin mati
di hatimu aku ingin menjadi debar,
di nadimu aku ingin menjadi denyut,
dan di jantungmu aku ingin menjadi degup
Pasti. Sebab jika berbicara perihal cinta
jelas aku ingin mati
di hatimu pusaraku
Ruang Penghabisan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H