Lihat ke Halaman Asli

Rintik Pekat

Diperbarui: 19 Oktober 2022   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik Pekat

Malam itu, saya benar-benar menangisi kepergianmu

Meninggalkanku dalam hening tanpa bicara

Berpaling seakan tiada pernah kenal

Pergi tanpa meninggalkan sepatah kata

Kemudian saya bertanya pada langit malam, apa yang sebenarnya sedang terjadi

Langit tak bergeming diam seribu bahasa

Bintang pun enggan bicara

Bulan diam dalam gelapnya malam

Ternyata diammu selama ini sedang menata kesempatan untuk menghilang Engkau hanya berpura-pura bahagia padahal banyak yang disembunyikan Terlalu sesak dada ini, saat saya ditatap dengan pandangan kasihan

Betapa pilu hati saat orang yang selama ini bersama kini telah menghilang pergi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline