Lihat ke Halaman Asli

Si Culun Anak yang Pintar

Diperbarui: 14 Juni 2022   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namanya cupin. Dia adalah seorang anak yang terakhir dari keluarga yang sederhana. Penampilannya sangat culun. Sangat berbeda sekali dengan teman-temannya yang lain.

Cupin sekolah di SMP Kurnia. Sekarang dia duduk di kelas dua SMP. Karena hidupnya yang sederhana, Cupin harus kerja keras membantu kedua orang tuanya dalam mencari uang, terutama untuk uang jajannya di sekolah. Beruntung di rumahnya itu ada kulkas. Kulkas itu sudah tua di luarnya sudah karatan akan tetapi di dalamnya masih bagus.

Karena Cupin itu anak yang pintar, maka dia coba lihat -lihat di internet bagaimana caranya membuat es Doger yang enak. Kebetulan dia ada hp murah pemberian pamannya yang bernama Pupun. Nah tak membutuhkan waktu lama Cupin sudah mendapatkan resepnya.

Sepulang sekolah dia bilang sama ibunya, bahwa dia ingin bikin es Doger untuk di jual di sekolahnya. Ibunya pun setuju. Maka ibunya Cupin memberi beberapa lembaran uang kepada Cupin untuk membeli resep tersebut. Dengan memakai sepeda butut ayahnya pergilah si Cupin ke pasar untuk membeli bahan es dogernya.

Tak lama Cupin pun kembali dari pasar dengan menenteng tas kresek hitam, yang berisi bahan es Doger. Lalu dengan tenang dan hati-hati Cupin mencoba membuat es Doger, yang didampingi oleh Ibunya. Setelah selesai dipadukan maka esnya dimasukkan di kulkas, agar beku hingga besok pagi.

Kesokan harinya Cupin melihat es Doger nya di kulkas. Alhamdulillah jadi. Dia pun siap-siap untuk menentengnya ke sklh. Dia bawa pake termos es.

Melihat Cupin membawa termos es, Maka ditanglah teman-temannya menghampiri. Lalu berkata. Cupin apa itu. Mau lihat dong. Oh iya, ini aku mau jualan es Doger. Apa kalian mau beli. Kata si Cupin.

Apa ? mau beli, mau mau. Sini, mana, kata teman-teman nya saling berpandangan. Rupanya bukannya dibeli tapi malah termos esnya Cupin ditendang oleh si Mamad, sehingga terlempar cukup jauh dan esnya pun berserak. Cupin pun sedih dan menangis. La...nangis...nangis timpal si Cevin. Dasar cengeng sambung si Bibin.

Melihat hal ini datanglah si Meri menghampiri Cupin dan berlari mengambil termos esnya yang tergeletak di tanah. Cupin ini termos es nya. Udah kamu ga usah nangis lagi. Biar aku yang menghadapi anak-anak itu dasar tak ada sopan santun kata Meri.

Lalu Meri menghampiri ketiga temannya yang jahat tadi dan berkata. Hey kalian dasar ga punya hati. Kalo ga mau beli esnya si Cupin ya udah. Tapi Jangan ditendang juga kayak gitu. Kan kasian dia jadi sedih kata si Meri

Udah pidato nya kata si Mamad, sok pahlawan kamu katanya gitu, lalu pergi meninggalkan Cupin dan Meri. Meri pun membujuk Cupin agar masuk ke kelas. Lalu mereka berdua masuk kelas dan belajar bersama. Pupus sudah keinginan Cupin untuk mendapatkan uang hari itu. Akhirnya dia pulang dengan raut wajah yang sangat lesu, sambil menenteng termos esnya yang sudah kosong. Kasian si Cupin ga jadi dapat cuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline