Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Harus Dilakukan Orangtua dalam Mendidik Anaknya agar Berperilaku Mandiri?

Diperbarui: 10 Juni 2022   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

APA YANG HARUS DILAKUKAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKNYA AGAR BERPRILAKU MAMDIRI ?

Juni 10, 2022

Tidak sedikit orang tua yang bingung bagaimana caranya mendidik anak agar mereka berprilaku mandiri. Sebab kalau anak tidak dilatih untuk mandiri dari kecil maka besar kemungkinan sampai dewasa pun anak akan sulit untuk hidup mandiri. Mereka akan selalu bergantung kepada orang tuanya atau kepada orang lain.

Nah dalam hal ini penulis akan coba sedikit membagi pengalaman pribadi dalam mendidik anak agar berprilaku mandiri.

Saya punya anak yang bernama Azizun Hakim. Waktu dia berumur 5 tahun saya dan ayahnya sibuk bekerja. Ayahnya bekerja sebagai guru dan saya waktu itu bekerja sebagai penjual sayuran. Tiba-tiba disaat umurnya memasuki usia 5 tahun 8 bulan si Aziz minta untuk masuk sekolah TK. Awalnya kami melarang karena pertimbangan umurnya masih belum cukup 6 tahun. Eh malah dia tak mau dilarang dan hampir setiap hari merengek minta didaftarkan ke sekolah TK. Karena kasian sama rengekannya, kami pun mendaftarnya ke sekolah TK, yang letaknya lumayan jauh dari rumah.

Pagi itu dia sudah mulai sekolah. Ayahnya mengantarkan dia ke sekolah karena saya harus berjualan. Pertama dia minta di tungguin. Satu hari itu ditungguinlah disana sama ayahnya. Keesokan harinya dia minta ditungguin lagi sama saya. Saat itu saya kasih pengertian bahwa ibu tidak bisa nungguin Aziz, karena ibu kan harus jualan. Ntar kalo ibu ga ada sama siapa orang belanja. Jadi Aziz sekolahnya ditemani sama ibu gurunya aja ya, saya bilang begitu. Alhamdulillah nya dia menganggukkan kepala tanda setuju. Semenjak itu tak ada lagi dia minta ditungguin. Nah berarti pada umur TK anak harus dikasih pengertian. Katakan hal itu berulangkali ya ayah bunda sampai anak betul-betul siap mental. Biar sikap mandirinya semakin hari semakin tumbuh.

Kemudian biarkan anak memilih sesuatu dan menanggung resiko atas pilihannya. Setelah tamat TK Aziz anakku minta dibeliin sepeda. Karena dia mau masuk SD, ditambah lagi waktu itu kawan-kawannya semua udah pada punya sepeda. Jadi ayahnya pun berusaha untuk membelikan dia sepeda, kebetulan saat itu ada sepeda milik anak tetangga kami yang sudah cekan tidak lagi dipakai, tapi sepeda itu masih Bagus. Kami membelinya 100 ribu pada saat itu. Nah lagi asyik-asyiknya main sepeda tiba-tiba dia jatuh dan menabrak vas bunga tetangga. Saat itu saya aya tak bergeming, dan pura-pura tak tau, karena saya lihat dia baik-baik saja. Cuma tanah yang ada dalam vas bunga itu berserakan. Saya lihat dia mengumpulkannya lagi kemudian memasukkannya ke dalam vas bunga itu. Setelah itu menanam bunganya kembali dan merapikan ke tempat semula. Wah luar biasa kata saya dalam hati.

Setelah rapi saya bilang. Nah, bagus... anak ibu hebat sambil saya acungin jempol. Ya harus begitu ya nak, itu namanya anak yang bertanggung jawab. Nanti Aziz minta maaf ya dan akui kesalahannya sama tantenya, kata saya, ya bu katanya dengan tegas. Dalam hati saya berucap Alhamdulillah...anak saya sudah mulai bisa mandiri dan bertanggung jawab. Dimulai dari hal kecil seperti ini ayah bunda maka insyaallah anak kita akan bisa hidup mandiri dan bertanggung jawab.

Nah selanjutnya Bun, jangan terlalu cerewet pada anak ya. Agar anak bisa berfikir tentang apa yang belum dia ketahui. Biarkan alam mendidiknya. Contoh anak kita ketemu ulat, terus ulatnya dia pegang. Jangan dilarang Bun biarkan saja, karena dia lagi proses berfikir ada apa dengan ulat ini kalau saya pegang, nah dalam hatinya begitu. Kalau ulat itu ulat gatal pasti nanti ke depannya dia tidak akan memegangnya lagi, ini adalah sebuah pengalaman baru baginya. Itulah salah satu yang membuat anak kita bisa mandiri.

Kemudian beri dukungan kepada anak atas apa yang dia lakukan. Entah itu melalui hadiah kecil atau pujian, dan beri anak keyakinan bahwa didunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Siapa saja bisa hidup bahagia kalau dia bisa berbuat sesuatu yang terbaik dalam hidupnya. Jadi jangan malas untuk belajar dan mencoba sesuatu yang baru selama itu bagus. Berikan anak kita ruang untuk berfikir dan melakukan sesuatu tanpa bantuan kita, dengan proses itu anak kita akan terlatih untuk mandiri dan bertanggung jawab. Jangan sedikit-sedikit dibantu, dengan alasan kasian dan lain sebagainya. Sikap kita seperti ini malah akan mbuat anak kita jadi manja dan tidak bisa hidup mandiri. Demikian semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline