Lihat ke Halaman Asli

Kisah Inspiratif Siswa yang Berhasil dalam Pendidikan dengan Segala Rintangan

Diperbarui: 24 September 2023   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebut saja nama siswa tersebut Muna, seorang pemuda berusia 17 tahun yang hidup di desa kecil yang sangat jauh dari kota.  Muna tumbuh dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga, juga sebagai buruh tani bersama ayahnya.

Meski hidup dengan keterbatasan ekonomi, jauh dari kata sederhana apalagi kaya raya, namun Muna tidak pernah menyerah dalam mengejar impian pendidikannya.

Sejak kecil, Muna memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. Pergi ke sekolah pagi-pagi sekali. Karena jarak antara rumahnya dan sekolah cukup jauh. Sementara Dia harus berjalan kaki bersama sahabatnya setiap hari. 

Agar tidak terlambat, Muna dan sahabatnya bangun di subuh hari, kemudian siap-siap mandi dan berganti pakaian. Begitu matahari terbit di ufuk Timur muna dan sahabatnya akan turun dari rumah untuk melangkah ke sekolah.

Agar tidak kelaparan saat belajar, Muna dan sahabatnya selalu membungkus nasi dengan kantong plastik kecil dan memaknnya sepanjang jalan, sambil bercerita. 

Setiap hari hal itu dilakukan Muna dan sahabat-sahabatnya. Ketika hujan turun Muna dan sahabatnya akan berpayung baju plastik ke sekolah. Mereka tidak akan mau libur walau hujan deras. Begitulah kegigihan Muna untuk belajar. 

Bahkan saat telapak sepatunya sudah menipis dan nyaris koyak Muna pun akan tetap berjalan dan semangat ke sekolah. Muna tak mau meminta sepatu baru kepada kedua orang tuanya selama sepatunya masih bisa dupakai. Karena menurut Muna sekolah itu harus dilalui dengan penuh tantangan dan semangat.

Muna selalu meraih nilai tertinggi di sekolahnya, bahkan sering mengalahkan siswa-siswa dari desa tetangga yang berada dalam kondisi kehidupan yang lebih baik. 

Namun, desa tempat tinggal Muna belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Sekolah yang ada hanya memiliki beberapa ruang kelas dan buku-buku pelajaran yang terbatas.

Walau demikian, Muna tidak menyerah dengan kondisi tersebut. Dia belajar sungguh-sungguh di sekolah dan meningkatkan wawasannya dengan membaca buku-buku di perpustakaan desa. 

Meski tidak memiliki banyak waktu luang setelah sekolah, Muna selalu meluangkan waktu untuk mempelajari pengetahuan baru. Dia seringkali berjalan beberapa kilometer untuk pergi ke kota dan mengikuti kursus tambahan yang bisa membantunya dalam persiapan ujian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline