Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Pesona Malam

Diperbarui: 24 Agustus 2023   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar pixabay.com

Pesona malam saat gelora  bulan setengah purnama. Penuh cahaya dan keindahan menjelma. Memancar menjadi incaran. Bagi mereka yang mencintai senja.

Sinar mentari perlahan redup. Menggantikan hangatnya mentari yang sudah terbenam. Hey, bulan setengah purnama yang terang benderang. Kau terbit membawa pesona malam ini.

Di malam yang sunyi. Kau menjaga keindahan alam. Menyaksikan jiwa yang sedang hening. Bernyanyi dan berdoa di gerbang bumi.

Gelora bulan setengah Purnama. Simbol keabadian dan berkah. Menyinari langit yang begitu gelap. Menyejukkan hati yang tenggelam dalam duka.

Bagaikan embun yang membasahi bumi. Cinta berbisik menyelimuti hati. Tersirat di balik kilaumu yang indah. Satu kisah yang tak lekang oleh waktu.

Gelora bulan setengah purnama yang ku rindukan. Mudah sekali aku terhanyut oleh pesonamu. Seperti telaga yang mengalir ke hulu sungai. Begitu juga hati ini, merindukan beningnya air.

Tatkala ku tatap langit malam ciptaan-Nya. Terbayang wajahmu yang syahdu memancarkan cahaya. Gelora kian terasa, menerangi jalan yang kelam. Engkau hadir dalam hati ini  Menyinari langit jiwa yang kelam. Membaharui harapan yang pernah mati.

Gelora hiasan langit yang indah. Engkaulah penawar segala duka. Dalam dinginnya suasana. Kau hadir memberi kehangatan suci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline