Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Sayang, Aku Menunggu Senyum Ceriamu

Diperbarui: 9 Juni 2023   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang, aku menunggu senyum ceriamu. Yang mampu menghapus semua duka dan laraku. Memelukmu, meluluhkan hatiku yang beku. Dan mengembalikan cinta yang sangat melekat.

Sejak kau jauh dariku. Hati ini seakan mati suri. Hanya angan-angan yang menyayat hati. Dan merindukan senyummu yang hangat sebagai penguat diri.

Sayang, kau adalah cahaya dalam hidupku. Yang membuatku selalu bersemangat. Aku ingin kembali merasakan hangat cium pipimu. Dan senyum ceriamu yang membuatku selalu semangat dalam hidup ini.

Sayang, walau engkau jauh namun engkau tetap di hatiku. Dan senyuman ceriamu selalu terbayang di pelupuk mataku. Engkau penerang hatiku yang sepi dan penghias hidupku yang sejati.

Aku akan selalu datang sayang. Menjumpaimu di tempatmu yang bahagia. Walau hati ini sangat berat. Namun demi masa depanmu aku harus rela lahir dan batin berpisah denganmu. Tunggu ibumu nak, kami akan datang menjengukmu. Ibu kangen sekali denganmu bocilku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline