Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Ketika Suara Hati Diabaikan

Diperbarui: 8 Mei 2023   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika suara hati diabaikan. Sakit yang dirasakan semakin mendalam. Seperti api yang menyala terus menerus. Membakar perasaan yang tak terungkapkan.

Ketika suara hati tak lagi didengarkan. Pandangan mata tertutup rapat. Tak lagi melihat keindahan dunia. Hanya gelap yang menemani malam.

Ketika suara hati tak lagi jadi patokan. Hilanglah harapan yang pernah ada. Hanyut dalam kesedihan yang tak terhingga. Seperti laut yang tak ada ujungnya.

Ketika suara hati disepelekan. Siapa yang dapat memperbaiki? Hanya dirimu sendiri yang harus bertindak. Jangan biarkan hatimu semakin remuk.

Ketika suara hati diabaikan. Buka kembali mata dan hatimu yang terpenjara. Lihatlah indahnya dunia dengan cinta. Resapi setiap detik yang berlalu dengan kebahagiaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline