Pucuk Nipah atau daun Nipah yang orang kampung kami bilang. Adalah sebagai pengganti rokok. Pagi-pagi sebelum berangkat kerja ayah selalu menghisap daun itu dengan tembakau
Inilah penghangat tubuh ayah selain kopi hangat. Sebelum pergi ke sawah atau ke kebun, asap pucuk Nipah selalu memenuhi ruangan dapur. Aromanya mirip dengan rokok. Kata ayah, dia tak sanggup beli rokok
Cuma di kampung udara sangat dingin. Sehingga merokok adalah salah satu cara untuk menghangatkan badan. Begitu juga di sawah. Daun Nipah di tarok di dalam kantong plastik. Lengkap dengan tembakau dan korek apinya
Begitu jam istirahat tiba. Ayah dan sahabatnya akan merokok di pematang sawah. Sambil bercerita dan melepas pandangan ke sekeliling lingkungan sekitar. Beginilah tradisi di kampung saya, yang masih saya ingat sampai sekarang. Dan tradisi inipun masih ada sampai sekarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H