Ibu itu sibuk mengumpulkan pelepah-pelepah yang kering. Mengikatnya dengan rapi dan memikulnya ke rumah. Anak semata wayangnya yang masih bocil berlari mengikutinya di belakang. Tanpa takut tertusuk duri seakan semak belukar sudah menjadi sahabatnya
Dengan cuek dia terus mengikuti sang ibu. Alam telah mengajarinya dengan hidup yang berat. Alam telah mendidiknya untuk selalu kuat. Dia pun tak ketinggalan mengambil pelepah yang tak terbawa oleh ibunya
Memikulnya sebisa dia. Dengan santai menelusuri jalan setapak. Sambil lewat dia juga memetik sayuran yang ada. Daun ubi dan pakis yang dia ambil dengan gembira. Sambil bicara pada ibunya. Bu, nanti ini kita sayur pasti enak. Ibunya mengangguk, dengan semangat sayur-mayur itu dipetiknya. Anak manis yang tidak manja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H