Sabarlah kawan, jangan teruskan tangismu. Aku tak kuasa melihat air matamu tumpah. Aku merasakan apa yang engkau derita. Tak ada yang tega melihatmu menangis. Aku tahu engkau begitu mencintainya. Namun Tuhan lebih sayang kepadanya
Saat ini, aku ingin sekali merangkulmu. Namun itu tak mungkin aku lakukan. Orang-orang pasti akan melihat kejadian itu aneh. Dan mereka akan menyangka diantara kita ada apa-apa. Karena mereka tak tahu, kalau kau adalah sahabatku dari kecil
Saat ini dengarlah tangis bayi mungilmu ini. Dia yang harus kita selamatkan. Ikhlaskan kepergian ibunya. Dan besarkanlah buah hatimu dengan rasa cinta dan penuh kasih. Agar dia hidup seolah ibunya masih ada. Kita semua menyayangimu.
Dan tak ingin melihatmu sedih berkepanjangan. Andai saja aku bisa bersamamu, tentu itu sudah aku lakukan. Tapi sekarang keadaannya beda. Jadi aku hanya bisa memberimu semangat dari kejauhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H