Lihat ke Halaman Asli

Di Atas Sajadah Usang

Diperbarui: 7 Februari 2023   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sepertiga malam, aku bersujud di atas sajadah usang. Menyampaikan keluh kesah hidupku kepada yang Maha Mendengar

Saat semua insan terlelap dalam tidurnya. Aku menangis mencari pemilik air mata. Agar semua yang telah aku tangisi, berubah menjadi tawa

Aku tahu hidup tak selamanya indah. Tangis dan tawa akan tetap ada seperti halnya gelap dan terang. Namun akan ada mentari saat hujan mendera, dan akan ada rembulan saat gelap melanda

Beban demi beban semoga berangsur ringan. Terutama beban hati yang tak kasat mata. Ada tetesan-tetesan rindu, diiringi air hujan setiap hari. Karena jauh dari si buah hati. Semoga dia di sana baik-baik saja dan jauh dari segala marabahaya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline