Lihat ke Halaman Asli

Di Bawah Bayang-Bayang Air Mata

Diperbarui: 5 Februari 2023   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption tripadvisor.com 

Di bawah bayang-bayang air mata, ku ingat betapa dahulu hidupku begitu sempurna. Hangat bagai mentari yang menyinari setiap helai daun pada pagi ini

Menerangi dunia dengan ramah dan sangat bersahabat. Membuat ranting demi ranting yang terkulai dalam mimpi kembali bangkit dan kuat

Membuat bunga-bunga yang masih dalam mimpi terbangun dan menari. Membuka kelopak yang indah berseri serta menampakkan serbuk sarinya agar dikunjungi para pecinta

Ya, sungguh sangat sempurna dalam kesederhanaan. Dahulu aku duduk bersama dengan keluarga yang begitu menyayangi aku. Kepulan uap nasi dan sedikit hidangan istimewa dalam garis kesederhanaan sudah ada di depan mata

Semua duduk bersila dalam gubuk kecil di ujung desa. Dengan ramah saling menyuap nasi dan membagi kebahagiaan, rasanya tak bisa dibayangkan, bagai mentari menyinari dunia. Namun kini hanya tinggal bayang-bayang di bawah air mata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline