Aku takut kehilanganmu
Tapi aku tak sanggup menerima tuduhanmu
Aku sudah belajar memahami sikapmu
Tapi aku tak sanggup menghadapi siksaamu
Kalimat demi kalimat yang engkau lontarkan
Mengiris relung hatiku yang sangat dalam
Apa aku harus bersikap masak bodoh
Seperti halnya boneka yang tak punya jantung hati
Jujur aku tak bisa begitu
Semakin gencar kata-katamu
Semakin deras air mataku