Semenjak mendaftar di Kompasiana, aku menulis tiada henti. Dari tanggal 23 Mei 2022 sampai tadi malam rasanya Kompasiana sudah jadi gebetan barunya aku.
Aku begitu mencintai Kompasiana. Satu hari aja tak melihatnya aku sangat merindukannya. Kompasiana begitu lengket dihati aku. Dialah curahan hatiku, dialah tempat aku tertawa, dialah juga tempat aku menangis dan galau tingkat dewa.
Ya semua rasa tercurah padanya. Aku begitu peduli dengannya. Mau tidur aku melihatnya, bangun tidur aku juga melihatnya. Saat di sekolah aku melihatnya, yang penting ada waktu sedikit saja terluang, aku pasti melihatnya, dimanapun aku berada.
Namun tadi malam aku diputusinnya. Aku diputusin sama gebetan baru aku yang sangat aku cintai. Waduh, kata mas Katedra "tak usah galau. Bikin saja akun baru. Semoga bisa lagi menulis. Tapi kalau tak mau ya sudah. Pikirkan saja mana yang terbaik. Lihat apa tujuan menulis. Renungkan lagi, tapi kalau saya ya mendingan bikin akun baru saja" katanya begitu.
Aku diam sejenak. Sambil berfikir, "bisakah aku putus benar dengan gebetan baruku ini. Bagaimana kalau aku rindu. Sementara untuk menjumpainya sudah tak bisa. Begitulah fikiranku berkecamuk.
Akhirnya aku lakukan usulnya mas Katedra. Aku bikin lagi akun baru. Alhamdulillah banyak support dari sahabat semua. Aku benar-benar merasakan kalau aku ini memang dikelilingi oleh para sahabat yang luar biasa. Perhatiannya, kasih sayangnya padaku sungguh tak bisa aku balas.
Ya Allah, beginilah rasanya punya banyak sahabat itu. Walau hanya sekedar sahabat pena yang tinggalnya tersebar di mana-mana. Tapi rasanya seakan sudah lama berjumpa dan sangat akrab satu dengan lainnya.
Terimakasih untuk semua sahabat. Karena sahabatlah aku ada disini. Tanpa sahabat semua aku bukan siapa-siapa. Semoga silaturahmi ini tetap terjalin erat selamanya. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H