Lihat ke Halaman Asli

Dongeng Dua Biawak

Diperbarui: 8 Agustus 2024   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah hutan yang lebat dan hijau, hiduplah seekor biawak jantan bernama Bimo dan seekor biawak betina bernama Sinta. Mereka adalah sahabat baik sejak kecil, selalu bermain bersama di tepi sungai dan berburu serangga di padang rumput.

Suatu hari, Bimo mendengar kabar bahwa hutan mereka akan ditebang oleh manusia untuk dijadikan ladang. Bimo sangat khawatir dan segera memberitahu Sinta. Mereka memutuskan untuk mencari cara agar hutan mereka tidak ditebang.

Mereka berdua pergi menemui Burung Hantu tua yang bijaksana, yang tinggal di pohon tertinggi di hutan. Burung Hantu mendengarkan cerita Bimo dan Sinta dengan penuh perhatian, lalu memberikan nasihat, "Kalian harus mencari Bunga Matahari Ajaib yang tumbuh di tengah hutan. Bunga itu memiliki kekuatan untuk melindungi hutan dari ancaman apa pun."

Tanpa membuang waktu, Bimo dan Sinta memulai perjalanan mereka menuju tengah hutan. Perjalanan itu tidak mudah. Mereka harus melewati sungai deras, memanjat bukit curam, dan menghindari berbagai bahaya. Namun, dengan keberanian dan kerjasama, mereka berhasil mengatasi semua rintangan.

Akhirnya, mereka tiba di sebuah padang rumput yang penuh dengan bunga-bunga indah. Di tengah padang rumput itu, mereka melihat sebuah bunga yang sangat besar dan berkilau, Bunga Matahari Ajaib. Dengan hati-hati, mereka mendekati bunga itu dan menyentuhnya.

Seketika, bunga itu memancarkan cahaya terang dan mengeluarkan suara lembut, "Terima kasih telah menemukanku, Bimo dan Sinta. Aku akan melindungi hutan kalian dari ancaman manusia." Cahaya dari bunga itu menyebar ke seluruh hutan, melindungi setiap pohon, binatang, dan tanaman.

Keesokan harinya, manusia yang datang untuk menebang hutan terkejut melihat bahwa hutan itu dilindungi oleh kekuatan tak terlihat. Mereka tidak bisa menebang satu pohon pun. Akhirnya, mereka memutuskan untuk meninggalkan hutan itu dan mencari tempat lain untuk dijadikan ladang.

Bimo dan Sinta sangat bahagia melihat hutan mereka aman. Mereka tahu bahwa kerja keras dan kerjasama mereka telah menyelamatkan rumah mereka. Sejak saat itu, Bimo dan Sinta menjadi pahlawan di hutan, dan semua hewan menghormati mereka.

Mereka hidup bahagia dan damai di hutan yang selalu hijau, menikmati setiap hari dengan penuh syukur dan kebahagiaan. Bimo dan Sinta tetap menjadi sahabat sejati, selalu bersama dalam suka dan duka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline