Dalam sebuah Rezim Internasional terbentuk nya suatu rezim memiliki beberapa motif maupun latar belakang mengapa sebuah rezim internasional itu terbentuk,dalam konteks ini kita dapat melihat bagaimana rezim tersebut akan berjalan,baik itu fokus dari rezim tersebut maupun bagaimana struktur dan aturan yang ada didalam nya,pembahasan mengenai rezim internasional terdapat perbandingan yang dapat dipelajari sebagai cara kita dalam memahami sebuah rezim internasional atau biasa disebut sebagai variabel perbandingan dalam Rezim Internasional.
1. Motif Pembentukan Rezim
Dalam rezim internasional motif atau latar belakang mengapa suatu rezim internasional dapat terbentuk dibagi menjadi 2 yakni Desain kolaborasi dan Desain Koordinasi.
- Desain kolaborasi menyebutkan bahwa sebuah rezim internasional ini dibentuk karena adanya kepentingan Bersama anatr negara anggota sehingga membentuk rezim internasional yang diharapkan dapat menyelesaikan isu Bersama (contoh seperti IOTC,OPEC,WTO dsb)
- Desain Koordinasi Dalam rezim internasional menjelaskan bahwa sebuah rezim internasional ini terbentuk karena adanya ketidakinginan Bersama yang memaksa rezim tersebut harus terbentuk (Sebagai Contoh Misalnya Paris Agreement,atau NPT Nuklir)
2. Variabel Perbandingan Rezim
Dalam Variabel ini ada beberapa perbandingan dalam melihat rezim Internasional diantaranya :
- Spesific vs diffuse, Spesific sendiri mengartikan bahwa rezim ini dibentuk untuk membahas isu-siu yang sifatnya Tunggal dan dalam pandangan specific rezim ini akan bertahan lama dalam membahas isu tersebut,Sedangkan Diffuse mengartikan bahwa rezim internasional yang cenderung membahasa mengenai isu yang jamak (multi issue) dan biasanya tidak bertahan lama.
- Formal vs Informal,Formal rezim artinya bahwa rezim tersebut dibuat oleh sebuah organisasi internasional dan didalamnya ada struktur yang dapat mengatur maupun menjalankan rezim tersebut,sedangkan informal rezim artinya bahwa rezim tersebut sifatnya hanya sebuah pertemuan (biasanya bilateral) yang dilakukan oleh negara tertentu dan di koordinasi/dimonitori oleh badan pengawas tertentu.
- Evolusioner vs Revolusioner, Evolusioner sendiri menjelaskan bahwa rezim tersbut mengalami perubahan norma atau aturan didalamnya tanpa merubah bentuk rezim tersebut, dan perubahan norma maupun aturan dalam variabel evolusioner ini menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh dari distribusi kekuatan yang dominan dari para partisipan dalam Upaya merubah norma dan aturan tersebut.Variabel Revolusioner sendiri menjelaskan bahwa perubahan yang dilakukan oleh sebuah rezim intrnasional didasari oleh adanya distribusi kekuatan dari salah satu pihak yang dominan dan biasanya hal ini sampai dapat merubah bentuk rezim karena ada nya anggapan tentang kondisi rezim yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan.
- Distributive Bias,menjelaskan bahwa pada dasarnya semua rezim berpotensi dalam menciptakan prasangka,dalam hal ini kebiasaan rezim dilihat berdasarkan kemampuannya dalam menciptakan sebuah "order",keefektifan rezim tersebut dan transformasi didalamnya, semua aspek tersebut dapat berpotensi memunculkan prasangka baik atau buruk terhadap rezim tersebut.
Penjelasan tersebut merupakan penjelasan mengenai berbagai perbandingan,motif,serta variabel yang ada dalam sebuah rezim internasional,rezim internasional memang suatu pembahasan yang kompleks sehingga memerlukan ketelitian serta pemahanan yang mendalam,apa yang disampaikan dalam artikel ini berupa penjelasan dasar dalam memahami rezim internasional,semoga artikel bermanfaat dan terima kasih telah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H