Lihat ke Halaman Asli

Biografi Baqir ash Sadr dan Pemikirannya tentang Distribusi dan Teori Permintaan Uang dalam Ekonomi Islam

Diperbarui: 2 Maret 2019   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 Biografi Baqir ash Sadr dan Teorinya tentang Distribusi dan Permintaan Uang dalam Ekonomi Islam

           

            Baqir ash Sadr dilahirkan pada tanggal 25 Dzulqa'dah 1353 H (1 Maret 1935 M) di Kadzimiah, Irak. Nama lengkapnya yaitu Muhammad Baqir As-Sayyid Haidar Ibn Ismail Ash-Sadr. Beliau merupakan cendekiawan Muslim yang genius, fakih dan terkenal dikalangan awam maupun kalangan pelajar, karena beliau berasal dari keluarga yang berintelek. Dengan kepandaiannya tersebut, beliau dapat menyelesaikan pendidikannya dengan cepat dan hasilnya baik.

            Ketika beliau berusia empat tahun, ayahnya meninggal dunia. Beliau dibesarkan oleh ibunya dan Isma'il ash-Shadr yang merupakan kakak laki-laki dari Baqir ash Sadr. Kakaknya juga seorang Mujtahid di Irak. Ketika berusia sepuluh tahun, beliau mensyiarkan tentang sejarah Islam, dan juga tentang beberapa aspek lain mengenai budaya Islam. Beliau juga mampu menyelesaikan persolaan-persoalan ketuhanan yang sulit dan bahkan tanpa bantuan seorang guru pun. Pada usia sebelas tahun, beliau menempuh studi logika, dan menulis sebuah buku yang mengkritik para FilosPada usia tiga belas tahun, kakaknya mengajarkan kepadanya 'Ushul ilm alFiqh. Pada usia sekitar enam belas tahun, beliau pergi ke Najaf untuk meneruskan pendidikannya yang lebih tinggi dalam bidang agama Islam. Pada usia tiga puluh tahun Sadr telah menjadi mujtahid.

Pada tahun 1365 M beliau bertempat tinggal dan menetap di Najaf alAsyraf, dan mulai mempelajari sekaligus mengajar prinsip-prinsip yurisprudensi (alushul alfiqh) Islam dan cabang-cabang ilmu Islam lainnya. Beliau mempunyai suatu wawasan yang luas, dimana beliau dapat memahami sepenuhnya pelajaran-pelajaran secara autodidak. Sehingga, beliau diangkat sebagai Mujtahid dan menyampaikan berbagai fatwa tentang agama Islam. Selain itu, beliau juga menulis banyak buku  dengan berbagai topik yang mencakup ushul fiqh,  fiqih, ekonomi, filsafat, logika induktif, problem-problem sosial, serta administrasi publik. Muhammad Baqir Ash-Shadr juga banyak menuangkan fikirannya ke surat-surat kabar dan jurnal-jurnal. Banyak juga dalam bentuk buku, terutama tentang ekonomi, sosiologi, teologi, dan filsafat. Diantaranya yang terpopuler adalah  Al-Fatwa Al-Wadhihah (Fatwa yang jelas), qishaduna (Ekonomi Kita), AlMadrasah AlIslamiyyah (Mazhab Islam), Ta'liqat 'ala AlAsfar (Ulasan tentang empat kitab perjalanan Mulla Sadhra), AlBank AlIslamiyyah (Bank Islam), Falsafatuna (Filsafat Kita).

Pada masa akhir dari hidupnya adalah masa penyiksaan oleh Rezim Ba'ath di Irak. Pengaruhnya sangat menakutkan terhadap media massa, dan setelah hukuman penjara dan siksaan,  Baqir ash Sadr dihukum mati pada tanggal 8 April 1980. Muhammad Baqir Ash-Shadr dimakamkan diwaktu fajar pada 9 April dihadiri keluarga dari Najaf (Rian, 2010: 83-89).

Dalam ekonomi Islam, Shadr menulis beberapa risalah. Dua yang paling penting adalah Iqtishaduna dan Al-Bank Al-ala Ribawi fi Al-Islam. Mazhab iqtishaduna menolak suatu pernyataan ilmu ekonomi bahwa "Ilmu ekonomi menyatakan bahwa masalah ekonomi timbul karena adanya masalah kelangkaan sumber daya ekonomi (scarcity) dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang sifatnya tidak terbatas" (Gita, 2005: 15). Dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 10:

وَ لَقَدْ مَكَّنَّا كُمْ فِى الْاَ رْ ضِ وَ جَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَا يِسَ قَلِيْلاً مَّا تَشْكُرُ وْ نَ

Artinya:                   

"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka itu (sumber) penghidupaan".

Dan juga dijelaskan dalam surah Al-Furqon ayat 2:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline