Lihat ke Halaman Asli

Elma Rahayu putri

Content creator

Bersama millenial dakwah Bangkit

Diperbarui: 29 Maret 2021   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi millenial dalam beberapa kurun waktu menjadi bahan perbincangan banyak orang, mempertanyakan bagaimana peran millenial dalam kehidupan sosial.

Millenial pun dianggap  membawa pengaruh negatif, dikarenakan mereka hidup di era yang serba mudah, mudah mendapatkan informasi, mudah dalam berkreasi, dan berinovasi.

Generasi millenial sangatlah terbuka terhadap media sosial, dengan di tawarkan aplikasi di smartphone mereka seperti  Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp,line, telegram, Tik tok, bahkan banyak aplikasi lainnya.  Memudahkan mereka dalam berkomunikasi jarak jauh, membuat mereka mudah akrab dengan orang baru tanpa harus bertemu. 

Dalam aspek lain seperti dakwah, bagaimana sang millenial bisa ikut berkecimpung didalam urusan berdakwah, mewarnai dakwah dalam penyampaian pesan-pesan  dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat online sekarang ini.

Tentunya dakwah ini adalah berisi ajakkan atau seruan seorang kepada kebaikan. Dan para pengemban dakwah pun memiliki keutamaan, Allah SWT mengistimewakan  sekelompok orang  atas seluruh umat manusia  terutama diberikan nikmat Islam dan terlebih khususnya dalam urusan berdakwah. Sebagaimana Allah SWT berfirman tentang kewajiban kita dalam berdakwah :

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 104). 

 Millenial bisa masuk dalam lingkaran dakwah dengan memodifikasi penyampaian dakwahnya, salah satunya melalui media sosial.  Dakwah pada era digital ini memang memerlukan warna, agar penyampaian pesan dakwahnya mudah di terima oleh seluruh umat manusia. Apalagi media sosial saat ini di penuhi oleh para millenial. yang menyukai tulisan- tulisan yang tidak membosankan, dan tidak bersifat bertele- tele. Maka wajar millenial terkesan lebih menyukai hal yang instan.

Sebagai contoh  banyak anak millenial menggunakan Instagram sebagai media berdakwah, dengan membuat konten vlog dakwah, podcast, sampai dengan literasi yang mulai dimodifikasi dan menjadi dalam bentuk visualisasi.

Pada sejarahnya literasi itu sudah ada sejak lama, saat pada jaman Rasulullah Saw pun sudah ada literasi ini. pada saat itu  Nabi Muhammad Saw menyampaikan dakwah dalam bentuk tulisan pada para penguasa.

literasi pada jaman Nabi Muhammad Saw memiliki fungsi diantaranya :

  1. sebagai surat yang di tunjukkan secara langsung kepada penguasa, dan isinya  adalah ajakkan untuk masuk Islam.
  2. Kesepakatan damai dan hasil perundingan  konsesus antara kaum muslim dan non muslim
  3. Sebagai bentuk literatur, seperti : kitab Al-Qur'an, buletin yang  berisi  ajakkan  pemahaman  tentang ajaran islam.

Jadi dengan perkembangan media sosial ini, Harusnya kita sebagai pengguna harus bisa menggunakan  media sosial secara bijak, agar nantinya yang bermunculan adalah pengaruh yang positif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline