Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia saat ini sudah mencapai angka 7.000 lebih, angka tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan apabila dihitung dalam jangka waktu kurang dari 2 bulan jumlah kasus terus meningkat sejak pengumuman kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret lalu.
Presiden Joko Widodo telah menetapkan Pandemi Covid-19 sebagai Bencana Nasional melalui penerbitan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020. Pemerintah juga telah menetapkan langkah mitigasi.
Salah satunya adalah anjuran agar masyarakat “Kerja di rumah, Belajar dari rumah, dan Ibadah di rumah” untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit yang dianggap sangat mudah menular ini.
Anjuran untuk dirumah tersebut membawa dampak bagi para pekerja harian dimana banyak dari mereka yang mulai satu per satu kehilangan pekerjaannya dan menganggur, terlebih hal ini sangat dirasakan bagi mereka para perantau.
Sehingga, tidak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk kembali ke kampung halaman atau mudik sebelum waktunya karena tidak memperoleh penghasilan.
Selain itu, para mahasiswa juga lebih memilih untuk mudik dengan alasan tinggal sendirian dan belajar dapat dilakukan secara online di kampung halaman. Sehingga, hal ini berakibat kepada tingginya arus gelombang mudik di tengah pandemi Covid-19.
Untuk itu, pemerintah mengambil kebijakan di sektor transportasi umum antar kota yang digunakan bagi mereka para pemudik di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya yaitu kebijakan yang telah diterapkan oleh armada transportasi umum dalam Bus rute Jakarta-Pati.
Novha, salah satu mahasiswa yang melakukan mudik di tengah Pandemi Covid-19 pada tanggal 20 April kemarin mengatakan.
“Harga tiket naik, yang biasanya harganya 210 ribu sekarang jadi 350 ribu. Padahal belum musim mudik lebaran. Tapi lebih aman karena dapet kursi 2 jadi tidak ada temen disampingnya, dikasih jarak” papar Novha.
Dalam keterangan tersebut menunjukkan bahwa di tengah pandemi Covid-19 transportasi umum seperti bus menerapkan kebijakan dengan menaikkan harga tiket sebesar 50% dengan mendapatakan 2 kursi. Selain itu, pihak dari transportasinya itu sendiri juga memberikan pelayanan dengan menjaga kebersihan bis
“Kalau musim corona ini, setiap penumpang turun makan, bisnya disemprot pakai disinfektan sampai ke tempat-tempat duduk penumpang, kaca sama toilet di dalam busnya, terus kami sekarang juga tidak menyediakan bantal dan selimut yang sebelumnya kan ada, tapi karena ada corona jadi nggak pake dulu biar nggak nularin” Kata Agus sebagai pelayan kebersihan dalam Bus.